Sentimen
Positif (64%)
11 Jan 2024 : 21.20
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Partai Terkait

Soal Lahan Prabowo yang Disentil Anies di Debat Capres, JK Beberkan Asal-Usulnya

11 Jan 2024 : 21.20 Views 1

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Soal Lahan Prabowo yang Disentil Anies di Debat Capres, JK Beberkan Asal-Usulnya

11 Januari 2024 08:40 WIB

JK mengatakan bahwa dirinya memiliki peran yang cukup besar dalam proses pemilikan lahan Prabowo Subianto

Jusuf Kalla (twitter/husainabdullah1)

JAKARTA, JITUNEWS.COM -Wakil presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan asal usul lahan Prabowo Subianto yang sempat disinggung oleh Anies Baswedan saat debat Pilpres 2024 yang berlangsung Minggu (7/1/2024) lalu.

JK mengatakan bahwa dirinya memiliki peran yang cukup besar dalam proses pemilikan lahan Prabowo Subianto yang dulunya dimiliki oleh PT Kiani Lestari yang merupakan pabrik kertas milik Bob Hasan.

PT Kiani Lestari, kata dia, memiliki kredit macet di Bank Mandiri. Ia pun kemudian membantu proses pembelian tanah oleh Prabowo Subianto.

Di HUT ke-51 PDIP, Megawati Yakin Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran

"Prabowo datang ke kantor saya, dan dia ingin membeli pabrik kertas PT Kiani Lestari milik Bob Hasan yang macet di Bank Mandiri," kata JK di Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Ia bercerita bahwa dirinyalah yang menghubungi Dirut Mandiri dalam proses pembelian tanah. Saat itu, ia menyebut ada Prabowo yang siap membeli tanah secara tunai.

"Saya telepon Dirut Mandiri Agus Martowardojo. Saya bilang benar ada Kiani Kertas akan dijual? Berapa harganya? Kami akan jual US$150 juta dan sudah ada peminat dari Singapura, jangan jual ke Singapura lebih baik ke pengusaha nasional. Lalu dijawab Pak Agus, "Boleh Pak asal cash". Jadi di depan saya ada Pak Prabowo tetapi cash US$150 juta," bebernya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa keterangan itu menepis isu yang beredar bahwa dirinyalah yang memberi tanah ribuan hektare ke Prabowo.

"Bukan saya berikan lahan, melainkan dia beli, pabriknya ada izin lahan, tetapi beda kabupaten," pungkasnya.

Proses Panjang, Mahfud Sebut Tak Mungkin Pemakzulan Jokowi Sebelum Pemilu 2024

Sentimen: positif (64%)