Sentimen
Negatif (99%)
10 Jan 2024 : 05.31
Partai Terkait

Kemarin Bilang Ferdy Sambo Tak Ada di Lapas, Kini Alvin Lim Ngaku Pernah Sogok Polisi Rp400 Juta

10 Jan 2024 : 12.31 Views 1

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Kemarin Bilang Ferdy Sambo Tak Ada di Lapas, Kini Alvin Lim Ngaku Pernah Sogok Polisi Rp400 Juta


GELORA.CO - Advokat Alvin Lim menjadi perbincangan hangat publik beberapa waktu belakangan ini, setelah pengakuan mengejutkannya soal Ferdy Sambo tidak pernah berada di Lapas Salemba.

Alvin Lim dikenal atas pernyataan-pernyataan kontroversialnya tentang Hukum di Indonesia.

Bahkan sebelumnya, Alvin Lim menyebut bahwa Ferdy Sambo tidak pernah tidur di Lapas Salemba.

"Sambo bilangnya di Lapas Salemba kan? dia tidak pernah ditahan di Lapas Salemba Pak, namanya doang di situ, saya kan di Lapas Salemba Pak," tuturnya.

"Itu Si Sambo itu tidak pernah tidur di dalam penjara pak di Lapas Salemba," ungkap Alvin yang dikutip dari Youtube Richard Lee.

"Jadi di mana?" tanya Richard Lee.

"Di kantor KPLP di atas, gedung ruang ada AC. Namanya doang ada di situ," ujar Alvin.

Alvin Lim mengaku sogok polisi

Baru-baru ini Alvin Lim hadir di acara bincang di Youtube milik Akbar Faizal yang bertajuk 'AF Uncensored'.

Akbar Faizal berkata bahwa dirinya sering membaca catatan dan  pemberitaan tentang Alvin Lim yang dianggapnya sangat nekad.

"Tidakkah you merasa bahwa dirimu itu terlalu nekad?" tanya Akbar Faizal.

"Saya berapa kali berpikir seperti itu juga Pak, tetapi saya hanya berpikir namanya kita manusia, saya nggak sempurna, dulu juga saya banyak dosa di situ," jawab Alvin Lim dilansir Youtube Akbar Faizal Uncensored.

Alvin Lim mengaku bahwa dirinya memiliki istri dan anak, maka itu juga ingin merubah hidupnya lebih baik.

"Tadinya juga saya sebagai lawyer, jujur punya ngomong, saya juga sering menyuap, jadi sering kita satu meja bareng Jaksa sama Hakim," tuturnya.

"Orang mau bobolin uang berapa di situ ya kan, lepas aja sama kita. Tapi saya berpikir kalau kayak begitu Pak, saya bukan Lawyer, saya bukan penegak hukum, tapi saya ikut-ikutan jadi penjahat Pak, walaupun saya nggak ditangkap, nggak ketahuan," sambungya.

Di mana hal itu lah yang tidak diinginkan oleh Alvin Lim, bermain 'kotor' untuk urusan hukum.

Ia mengaku disadarkan oleh Tuhan, lantaran hidupnya juga tidak lama usai divonis oleh Dokter hanya bisa mencapai kurang lebih 2 tahun untuk hidup.

"Saya ini sudah kena gagal ginjal stadium 5, waktu saya paling 2 tahun mentok kata Dokter, 50 persen bisa di bawah 2 tahun, 50 persen bisa di atas 2 tahun, kalau bisa dapat donor ginjal, kalau nggak, meninggal," paparnya.

Karena sisa waktunya tidak banyak, sehingga Alvin Lim mengatakan bahwa memberikan waktunya untuk anak dan istrinya. Dan ingin berbuat baik kepada masyarakat.

"Saya pingin kalau saya suatu saat meninggal, saya punya simpanan di atas di surga, itu aja sih Pak," ujarnya.

Tak sampai di situ, Alvin Lim memberikan pengakuan mengejutkan soal proses menegakkan keadilan sebagai advokat.

"Jadi for wanting saya mau bersumpah, saya bersumpah advokat menegakkan keadilan, tetapi kerjaan saya tiap hari dulunya nyuap nyogok Hakim, nyogok Jaksa, nyogok Polisi," ujarnya.

"Bapak tahu itu Allianz bisa jadi tersangka Rp 16 juta, kenapa? karena saya sogok Polisi Pak, Rp 400 juta saya keluar Pak untuk menetapkan Allianz jadi tersangka," tuturnya.

"Kalau nggak, Direktur Utama Perusahaan Asuransi mana bisa Pak jadi tersangka, makanya itulah saya minta Rp 1 Miliar,, saya keluar 400 juta, kalau dibayar 600 juta rugi dong saya Pak," lanjutnya.

Alvin menekankan bahwa dirinya melawan penjahat-penjahat dan mafia, orang-orang perusahaan yang tidak mau bayar ke masyarakat.

"Saya harus lebih pintar dari mereka, kalau nggak, nggak mungkin menang Pak, jadi saya melihat membela masyarakat pun kita lawan mafia-mafia," ungkapnya.

"Kalau kita jujur, kita juga nggak pintar, ya susah Pak di situ, jadi makanya kenapa saya merubah hidup saya, saya pikir, saya pakai lah cara no viral, no justice," pungkasnya.

Ia mengakui bahwa awalnya dia menggunakan cara suap dan sogok.

"Sama lah dengan lawyer-lawyer senior lainnya, setelah berubah, saya berpikir nggak lah, saya gak mau sogok, saya gak mau suap lagi, yang saya lakukan adalah kamu mau bantu apa nggak," jelasnya.

Jika dia mendorong polisi untuk membantunya, tapi tidak mau.

"Kalau nggak mau, saya bongkar, nggak mau, saya buktikan ke masyarakat bahwa kamu nggak benar, biar kamu diganti, kalau kamu diganti, hopefully orang yang baru itu akan menjalankan tugasnya Pak," imbuhnya.

Sentimen: negatif (99.8%)