KNews.id – Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik kebijakan pemerintah yang rela berutang triliunan rupiah demi membeli alutsista. Cawapres 01 tersebut merasa heran dengan pembelian alutsista padahal negara tidak sedang berperang.

“Kalau kita engga perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” ujar Cak Imin dalam acara Nitip Gus di kawasan Sijalak Harupat, Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 3 Januari 2023. Cak Imin berpendapat bahwa pertahanan sesungguhnya ada pada sektor ketahanan pangan.

“Pertahanan yang sesungguhnya adalah pangan, pertahanan yang sesungguhnya adalah kemampuan para petani untuk berproduksi,” lanjutnya.

Pernyataannya tersebut menimbulkan pro kontra. Namun tak sedikit pula yang berpendapat jika Cak Imin tak memahami global security.

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Rocky Gerung beberapa waktu silam dalam Seminar Nasional yang diadakan oleh Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) bertema ‘Meneropong Kepemimpinan Masa Depan’.

Pengamat politik itu menyindir Capres Anies Baswedan yang berpisah koalisi dengan Partai Demokrat dan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurutnya, Anies telah kehilangan sosok yang memahami isu militer di Asia Pasifik.

“Kalau ditanya siapa presiden yang paham tentang isu militer, isu security di Asia Pasifik, misalnya. Ya Anies. Sebelum meninggalkan AHY,” ujarnya dalam acara tersebut yang digelar di Jakarta pada Rabu, 20 September 2023.

Rocky menuturkan, kesalahan Anies adalah meninggalkan AHY dan memilih Cak Imin yang tak paham mengenai global security.

“Enggak mungkin Cak Imin paham tentang global security. Dia paham tentang Jawa Timur, tapi dia enggak paham Asia Pasifik. Kesalahan Anies disitu, meninggalkan orang yang paham tentang global security,” paparnya.

Kepindahan AHY untuk berkoalisi dengan Prabowo, dinilai hanya semakin memperkuat pemahaman seputar global security di kubu Prabowo.

“Sekarang AHY bergabung dengan Prabowo, maka lengkaplah pengetahuan kalian tentang keadaan ketegangan di Indo-Pasifik,” terangnya. “Jadi pasti kubu Prabowo lebih paham do speak global security dibandingkan Anies apalagi Ganjar,” imbuhnya.

Rocky memaparkan bahwa Prabowo merupakan orang yang paling paham mengenai global security. Namun dengan bergabungnya AHY yang memiliki pengetahuan teoritis serta relasi internasional yang dimiliki presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya akan semakin melengkapi pemahaman seputar global security.

“Sebelum diuji dengan soal-soal lain, kalau isunya adalah global security, Prabowo paling paham apalagi ditambah dengan pengetahuan teoritis dari AHY. Apalagi ditambah dengan relasi internasional dari presiden SBY, lengkap kan?” papar Rocky.

“Visi kita untuk mengalami keretakan sebagai bangsa ditentukan oleh visi presiden, paham enggak dia tentang global security,” tandasnya. (Zs/Klt.com)