Bos Tim Anies Beberkan Kesalahan Pembangunan Infrastruktur Jokowi
Keuangan News Jenis Media: Nasional
KNews.id – Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong mengatakan ada kesalahan dalam strategi pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Thomas yang pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Jokowi mengatakan seharusnya fokus pembangunan infrastruktur hanya terjadi di periode pertama. Sementara pada periode kedua, pembangunan seharusnya lebih difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia.
“Rencana awal sebenarnya fokus ke infrastruktur, periode kedua kita geser ke yang namanya software atau perangkat lunak, yaitu SDM, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” ujarnya dalam program Your Money Your Vote bertajuk “Jurus Ekonomi Capres-Cawapres di Tengah Perang dan Ketidakpastian Global”.
Menurut Thomas, rencana awal pemerintahan Jokowi itu kemudian meleset.
Fokus pembangunan infrastruktur di periode pertama, kata dia, malah dilanjutkan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
“Yang terjadi malah fokus periode pertama diteruskan. Kesehatan, pendidikan terbengkalai,” kata dia.
Thomas mengatakan kesalahan inilah yang akan diperbaiki oleh pasangan Anies-Muhaimin lewat ‘slepetnomics’.
Dia mengatakan lewat jargon itu, Anies-Muhaimin ingin menggeser fokus pembangunan Indonesia dari infrastruktur ke pembangunan yang bersifat perangkat lunak, yakni sumber daya manusia.
Dia mengatakan SDM merupakan masalah utama Indonesia yang membuat ekonomi sulit berkembang.
Menurut Tom, solusi untuk masalah ini bukanlah investasi di infrastruktur maupun industri berbasis sumber daya alam, melainkan investasi kepada SDM berupa pendidikan dan kesehatan.
Thomas mengatakan sudah banyak contoh ketika negara kaya dengan sumber daya alam, justru miskin secara ekonomi.
Sebaliknya, negara yang miskin alamnya, justru menjadi negara maju karena kualitas manusianya.
“Pak Anies sudah berkali-kali mengatakan bahwa kekuatan kita bukanlah sumber daya alam, kekuatan atau aset kita adalah manusia, warga kita. Kalau kita lihat fakta di seluruh dunia kebanyakan negara yang kaya dengan sumber daya alam itu biasanya miskin dan banyak negara yang tidak punya sumber daya alam itu malah kaya seperti Jepang, Singapura dan Taiwan,” katanya. (Zs/Ops)
KNews.id – Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong mengatakan ada kesalahan dalam strategi pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Thomas yang pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Jokowi mengatakan seharusnya fokus pembangunan infrastruktur hanya terjadi di periode pertama. Sementara pada periode kedua, pembangunan seharusnya lebih difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia.
“Rencana awal sebenarnya fokus ke infrastruktur, periode kedua kita geser ke yang namanya software atau perangkat lunak, yaitu SDM, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” ujarnya dalam program Your Money Your Vote bertajuk “Jurus Ekonomi Capres-Cawapres di Tengah Perang dan Ketidakpastian Global”.
Menurut Thomas, rencana awal pemerintahan Jokowi itu kemudian meleset.
Fokus pembangunan infrastruktur di periode pertama, kata dia, malah dilanjutkan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
“Yang terjadi malah fokus periode pertama diteruskan. Kesehatan, pendidikan terbengkalai,” kata dia.
Thomas mengatakan kesalahan inilah yang akan diperbaiki oleh pasangan Anies-Muhaimin lewat ‘slepetnomics’.
Dia mengatakan lewat jargon itu, Anies-Muhaimin ingin menggeser fokus pembangunan Indonesia dari infrastruktur ke pembangunan yang bersifat perangkat lunak, yakni sumber daya manusia.
Dia mengatakan SDM merupakan masalah utama Indonesia yang membuat ekonomi sulit berkembang.
Menurut Tom, solusi untuk masalah ini bukanlah investasi di infrastruktur maupun industri berbasis sumber daya alam, melainkan investasi kepada SDM berupa pendidikan dan kesehatan.
Thomas mengatakan sudah banyak contoh ketika negara kaya dengan sumber daya alam, justru miskin secara ekonomi.
Sebaliknya, negara yang miskin alamnya, justru menjadi negara maju karena kualitas manusianya.
“Pak Anies sudah berkali-kali mengatakan bahwa kekuatan kita bukanlah sumber daya alam, kekuatan atau aset kita adalah manusia, warga kita. Kalau kita lihat fakta di seluruh dunia kebanyakan negara yang kaya dengan sumber daya alam itu biasanya miskin dan banyak negara yang tidak punya sumber daya alam itu malah kaya seperti Jepang, Singapura dan Taiwan,” katanya. (Zs/Ops)
KNews.id – Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong mengatakan ada kesalahan dalam strategi pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Thomas yang pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Jokowi mengatakan seharusnya fokus pembangunan infrastruktur hanya terjadi di periode pertama. Sementara pada periode kedua, pembangunan seharusnya lebih difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia.
“Rencana awal sebenarnya fokus ke infrastruktur, periode kedua kita geser ke yang namanya software atau perangkat lunak, yaitu SDM, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” ujarnya dalam program Your Money Your Vote bertajuk “Jurus Ekonomi Capres-Cawapres di Tengah Perang dan Ketidakpastian Global”.
Menurut Thomas, rencana awal pemerintahan Jokowi itu kemudian meleset.
Fokus pembangunan infrastruktur di periode pertama, kata dia, malah dilanjutkan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
“Yang terjadi malah fokus periode pertama diteruskan. Kesehatan, pendidikan terbengkalai,” kata dia.
Thomas mengatakan kesalahan inilah yang akan diperbaiki oleh pasangan Anies-Muhaimin lewat ‘slepetnomics’.
Dia mengatakan lewat jargon itu, Anies-Muhaimin ingin menggeser fokus pembangunan Indonesia dari infrastruktur ke pembangunan yang bersifat perangkat lunak, yakni sumber daya manusia.
Dia mengatakan SDM merupakan masalah utama Indonesia yang membuat ekonomi sulit berkembang.
Menurut Tom, solusi untuk masalah ini bukanlah investasi di infrastruktur maupun industri berbasis sumber daya alam, melainkan investasi kepada SDM berupa pendidikan dan kesehatan.
Thomas mengatakan sudah banyak contoh ketika negara kaya dengan sumber daya alam, justru miskin secara ekonomi.
Sebaliknya, negara yang miskin alamnya, justru menjadi negara maju karena kualitas manusianya.
“Pak Anies sudah berkali-kali mengatakan bahwa kekuatan kita bukanlah sumber daya alam, kekuatan atau aset kita adalah manusia, warga kita. Kalau kita lihat fakta di seluruh dunia kebanyakan negara yang kaya dengan sumber daya alam itu biasanya miskin dan banyak negara yang tidak punya sumber daya alam itu malah kaya seperti Jepang, Singapura dan Taiwan,” katanya. (Zs/Ops)
KNews.id – Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong mengatakan ada kesalahan dalam strategi pembangunan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
Thomas yang pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Jokowi mengatakan seharusnya fokus pembangunan infrastruktur hanya terjadi di periode pertama. Sementara pada periode kedua, pembangunan seharusnya lebih difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia.
“Rencana awal sebenarnya fokus ke infrastruktur, periode kedua kita geser ke yang namanya software atau perangkat lunak, yaitu SDM, kesehatan, pendidikan, dan kelembagaan,” ujarnya dalam program Your Money Your Vote bertajuk “Jurus Ekonomi Capres-Cawapres di Tengah Perang dan Ketidakpastian Global”.
Menurut Thomas, rencana awal pemerintahan Jokowi itu kemudian meleset.
Fokus pembangunan infrastruktur di periode pertama, kata dia, malah dilanjutkan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
“Yang terjadi malah fokus periode pertama diteruskan. Kesehatan, pendidikan terbengkalai,” kata dia.
Thomas mengatakan kesalahan inilah yang akan diperbaiki oleh pasangan Anies-Muhaimin lewat ‘slepetnomics’.
Dia mengatakan lewat jargon itu, Anies-Muhaimin ingin menggeser fokus pembangunan Indonesia dari infrastruktur ke pembangunan yang bersifat perangkat lunak, yakni sumber daya manusia.
Dia mengatakan SDM merupakan masalah utama Indonesia yang membuat ekonomi sulit berkembang.
Menurut Tom, solusi untuk masalah ini bukanlah investasi di infrastruktur maupun industri berbasis sumber daya alam, melainkan investasi kepada SDM berupa pendidikan dan kesehatan.
Thomas mengatakan sudah banyak contoh ketika negara kaya dengan sumber daya alam, justru miskin secara ekonomi.
Sebaliknya, negara yang miskin alamnya, justru menjadi negara maju karena kualitas manusianya.
“Pak Anies sudah berkali-kali mengatakan bahwa kekuatan kita bukanlah sumber daya alam, kekuatan atau aset kita adalah manusia, warga kita. Kalau kita lihat fakta di seluruh dunia kebanyakan negara yang kaya dengan sumber daya alam itu biasanya miskin dan banyak negara yang tidak punya sumber daya alam itu malah kaya seperti Jepang, Singapura dan Taiwan,” katanya. (Zs/Ops)
Sentimen: negatif (93.8%)