Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BUMD
Hewan: Harimau Sumatera
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Rudianto
Jumlah Harimau Mati Terus Bertambah, Komisi III Sesalkan Buruknya Pengelolaan Medan Zoo
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUT POS.CO – Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Mulia Syahputra Nasution SH MH, kembali menyayangkan matinya seekor Harimau Sumatera betina bernama Nurhaliza alias Putri pada 31 Desember 2023. Pasalnya berikut Nurhaliza, sudah ada 3 ekor Harimau di Medan Zoo yang terdiri dari 2 ekor Harimau Sumatera dan 1 ekor Harimau Benggala yang mati dalam kurun waktu dua bulan terakhir, yakni November hingga Desember 2023.
Diketahui selain Nurhaliza, Harimau Benggala bernama Avatar juga ditemukan mati di Medan Zoo pada Desember 2023. Selanjutnya atau yang ketiga, Harimau Sumatera jantan bernama Erha juga ditemukan mati di Medan Zoo pada 3 November 2023.
“Dalam waktu dua bulan saja, yaitu November dan Desember 2023, ada 3 ekor Harimau yang mati di Medan Zoo. Kejadian ini tentu sangat miris sekali bagi kita, harus ada perhatian dan tindaklanjut dari kejadian ini,” ucap Mulia kepada Sumut Pos, Minggu (7/1/2024).
Dikatakan politisi muda Partai Gerindra itu, matinya 3 ekor Harimau pada akhir tahun 2023 di Medan Zoo, menjadi bukti buruknya kinerja PUD Pembangunan Kota Medan selaku salah satu BUMD milik Pemko Medan dalam mengelola Medan Zoo.
“Hal ini harus menjadi perhatian bagi Badan Pengawas, segera evaluasi kinerja PUD Pembangunan. Meski saat ini di PUD Pembangunan Kota Medan tidak ada Dirut definitif, tetapi ada 3 direksi definitif lainnya yang harus ikut bertanggungjawab atas hal ini,” ujarnya.
Mulia berharap, Badan Pengawas dapat terus mendorong PUD Pembangunan untuk segera memperbaiki pengelolaan Medan Zoo. Sebab bila tidak, Medan Zoo akan terus tergerus dan dilupakan masyarakat karena tak mampu lagi bersaing dengan kebun binatang swasta yang ada di sekitar Kota Medan.
“Segera benahi pengelolaan Medan Zoo. Apakah dengan cara mencari investor atau dengan cara yang lain, intinya pengelolaan Medan Zoo harus dibenahi,” tegasnya.
Terkhusus untuk koleksi Harimau yang menjadi andalan Medan Zoo selama ini, Mulia meminta agar PUD Pembangunan dapat mencari solusi dengan berkolaborasi bersama pihak-pihak terkait.
“Sekali lagi, kita sangat menyesalkan buruknya pengelolaan Medan Zoo hingga koleksi Harimau yang menjadi satwa andalan Medan Zoo selama ini terus berkurang akibat tidak dirawat dengan baik. PUD Pembangunan Kota Medan harus segera mencari solusi, segera bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk selamatkan harimau-harimau di Medan Zoo,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah satu koleksi Harimau Sumatera di Kebun Binatang Medan (Medan Zoo) bernama Nurhaliza alias Putri, ditemukan mati di kandangnya pada tanggal 31 Desember 2023 sekitar Pukul 16.48 WIB.
Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKKSDA) Sumatera Utara mengklaim, setelah kematian Nurhaliza, pihaknya bersama tim Medis melakukan nekropsi (bedah bangkai) pada hari Senin, 1 Januari 2023 Pukul 10.11 WIB. Diketahui, Nurhaliza adalah harimau betina berusia 9 tahun dengan berat sekitar 50 kg.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA), Rudianto Saragih Napitu, mengatakan Nurhaliza telah menjalani pemeriksaan medis yang menunjukkan adanya gangguan pernapasan, peradangan darah, dan masalah pada ginjalnya. Diagnosa medis saat itu menunjukkan pneumonia dan penyakit ginjal.
“Adanya gangguan paru, nafas
tersengal-sengal dan bersuara, adanya keradangan dalam gambaran darah dan
peningkatan BUN yang terkorelasi dengan hasil USG (penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria), kondisi gigi kurang baik yang ditandai dengan penumpukan karang gigi. Diagnosa hasil medical check up saat itu pneumonia dan renal disease,” ucap Rudianto.
Dijelaskannya, sebelum mengalami kematian, Nurhaliza terlihat lesu, nafsu makan turun dari satu bulan yang lalu, disertai nafas berat dan berbunyi, pergerakan lambat dan lemah, serta nafas sesak dan sering muntah setelah makan.
Sebelumnya Medan Zoo telah mendapatkan perhatian dari Balai Besar KSDA Sumatera Utara terkait kurangnya pemenuhan standar dalam pengelolaan satwa, terutama terkait kesejahteraan hewan, fasilitas kandang, dan pengelolaan lingkungan.
“Ditemukan bahwa kandang satwa buas mengalami kerusakan dan kelembapan, yang mengakibatkan penurunan kesehatan satwa. Meskipun telah dilakukan pertemuan dengan manajemen Medan Zoo pada November 2023, perbaikan atas rekomendasi yang diberikan belum terlaksana,” tambahnya.
Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara itu menjelaskan, saat ini pihaknya bersama mitra telah melakukan upaya penanganan di Medan Zoo. Upaya ini termasuk pemeriksaan kesehatan rutin oleh tim medis yang melibatkan dokter hewan dari berbagai lembaga, pemberian makanan, serta bantuan tenaga perawat satwa. Di samping itu, bantuan obat-obatan juga telah diberikan.
“Pentingnya kondisi lingkungan yang mendukung untuk pemulihan satwa menjadi sorotan utama. Oleh karena itu, Balai Besar KSDA Sumatera Utara meminta kepada Direksi Perusahaan Daerah Pembangunan Kota Medan, selaku pengelola Medan Zoo, untuk segera melakukan langkah-langkah perbaikan kondisi lingkungan dan perawatan hewan,” tutupnya
Pihak Balai Besar KSDA Sumatera Utara juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam upaya penanganan dan penyelamatan satwa di Medan Zoo, serta berharap upaya ini dapat memberikan hasil yang optimal untuk penyelamatan satwa.
(map/tri)
Sentimen: positif (99.6%)