Sentimen
Negatif (99%)
7 Jan 2024 : 01.46
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Purwakarta

Tokoh Terkait

520 KK Warga Purwakarta Mengungsi Akibat Longsor

7 Jan 2024 : 01.46 Views 4

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

520 KK Warga Purwakarta Mengungsi Akibat Longsor

Purwakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan sebanyak 1.797 jiwa dari 520 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat longsor di kaki Gunung Anaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta. Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, mengatakan seribuan warga yang terdampak bencana longsor itu mengungsi di sejumlah titik di wilayah Purwakarta. "Di antaranya ialah mengungsi di SDN 2 Sukamulya, mushola, serta ada juga yang mengungsi ke rumah keluarga dan saudaranya, baik yang masih satu kampung maupun di luar kampung," kata Heryadi saat dihubungi di Purwakarta, Sabtu, 6 Januari 2024.   Bencana longsor yang terjadi di kaki Gunung Anaga terjadi akibat hujan deras pada Kamis, 4 Januari 2024. Longsoran tanah itu terjadi dari atas Gunung Anaga. Ia menyebutkan selain akibat hujan deras, penyebab tanah longsor juga terjadi karena kondisi geologis. Artinya, daerah di sekitar kaki Gunung Anaga tersebut memang merupakan daerah rawan pergerakan tanah. "Jadi saat hujan deras, tanah dan batuan itu terkikis air dan mengalami longsor," jelasnya. Sesuai dengan catatan sementara BPBD Purwakarta, sebanyak 1.797 jiwa dari 520 keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebanyak 16 unit rumah rusak, delapan tiang listrik roboh, satu rumah ibadah rusak akibat bencana longsor tersebut. Selain itu, juga dilaporkan areal sawah seluas sekitar 3 hektare tertimbun longsoran tanah. Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, mengajak masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Anaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta segera mengungsi sebagai antisipasi terjadinya bencana alam longsor susulan. Hingga kini pihaknya masih terus fokus melakukan evakuasi di lokasi longsor, baik evakuasi orang maupun barang. Setelah evakuasi tuntas, selanjutnya akan dilakukan pembersihan dan normalisasi fasilitas umum yang terdampak bencana longsor. Sementara penanganan secara berkelanjutan, yakni relokasi atau tidak, itu akan dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama. "Tetapi demi keselamatan dan keamanan, saya mengajak masyarakat yang ada di sekitar titik longsor untuk turun, mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Purwakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menyebutkan sebanyak 1.797 jiwa dari 520 kepala keluarga (KK) mengungsi akibat longsor di kaki Gunung Anaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.
 
Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan, mengatakan seribuan warga yang terdampak bencana longsor itu mengungsi di sejumlah titik di wilayah Purwakarta.
 
"Di antaranya ialah mengungsi di SDN 2 Sukamulya, mushola, serta ada juga yang mengungsi ke rumah keluarga dan saudaranya, baik yang masih satu kampung maupun di luar kampung," kata Heryadi saat dihubungi di Purwakarta, Sabtu, 6 Januari 2024.
  Bencana longsor yang terjadi di kaki Gunung Anaga terjadi akibat hujan deras pada Kamis, 4 Januari 2024. Longsoran tanah itu terjadi dari atas Gunung Anaga.
Ia menyebutkan selain akibat hujan deras, penyebab tanah longsor juga terjadi karena kondisi geologis. Artinya, daerah di sekitar kaki Gunung Anaga tersebut memang merupakan daerah rawan pergerakan tanah.
 
"Jadi saat hujan deras, tanah dan batuan itu terkikis air dan mengalami longsor," jelasnya.
 
Sesuai dengan catatan sementara BPBD Purwakarta, sebanyak 1.797 jiwa dari 520 keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
 
Sebanyak 16 unit rumah rusak, delapan tiang listrik roboh, satu rumah ibadah rusak akibat bencana longsor tersebut. Selain itu, juga dilaporkan areal sawah seluas sekitar 3 hektare tertimbun longsoran tanah.
 
Penjabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan, mengajak masyarakat yang tinggal di kaki Gunung Anaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta segera mengungsi sebagai antisipasi terjadinya bencana alam longsor susulan.
 
Hingga kini pihaknya masih terus fokus melakukan evakuasi di lokasi longsor, baik evakuasi orang maupun barang.
 
Setelah evakuasi tuntas, selanjutnya akan dilakukan pembersihan dan normalisasi fasilitas umum yang terdampak bencana longsor.
 
Sementara penanganan secara berkelanjutan, yakni relokasi atau tidak, itu akan dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama.
 
"Tetapi demi keselamatan dan keamanan, saya mengajak masyarakat yang ada di sekitar titik longsor untuk turun, mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.
 
 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(DEN)

Sentimen: negatif (99.6%)