Jembatan Peninggalan Belanda di Jember Diperbaiki Setelah 95 Tahun
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jember (beritajatim.com) – Jembatan Kali Tengah yang merupakan peninggalan pemerintah kolonial Belanda dibangun sejak 1928 di Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, akhirnya diperbaiki setelah menunggu 95 tahun.
Jembatan sepanjang 27 meter, lebar tujuh meter, dan setinggi 12 meter dari dasar sungai ini menghubungkan Desa Karangsemanding dan Desa Karangduren. “Pembangunan jembatan ini pada 1928, dan belum pernah diperbaiki. Baru selesai diperbaiki sekarang. Lebar jembatan ini sebelumnya tiga meter, sekarang dilebarkan jadi tujuh meter,” kata Bupati Hendy Siswanto, ditulis Jumat (10/11/2023).
Pemkab Jember mulai memperbaiki jembatan tersebut pada 2021. “Sempat terhenti dulu pada 2022, dan pada 2023 dilanjutkan. Alhamdulillah sekarang selesai,” kata Hendy.
Jembatan Tengah adalah jembatan utama bagi dua desa yang menurut Hendy memiliki produktivitas tinggi. Jembatan itu dimasukkan kategori jalan kelas III yang bisa dilewati truk dengan berat 12 ton. “Ini jadi kunci perekonomian. Saya yakin dengan selesainya jembatan ini, ekonomi di dua desa akan meningkat,” kata Hendy.
Hendy mengatakan, masih ada 700 kilometer jalan di Jember yang perlu diperbaiki pada 2024. “Mudah-mudahan masih cukup anggarannya. Yang jelas itu akan kami perbaiki semuanya. Semangatnya ke sana. Nanti akan kami hitung kembali,” katanya.
Perbaikan tidak akan menyentuh lahan Perhutani seperti di Badean. “Yang saya maksud 700 kilometer itu adalah lahan kami, seperti jaring-jaring jalan desa kami perbaiki. Tapi kalau masuk ke kawasan PT Perkebunan Nusantara, repot. Kami jadi tidak bisa mencatat asetnya. Itu akan jadi temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan RI nanti,” kata Hendy.
Bagaimana jika ada jalan proyek tahun jamak yang rusak? “Kalau masa perawatannya masuk, masih akan tetap diperbaiki (pihak rekanan),” kata Hendy.
Hendy berharap kontraktor yang menjadi rekanan Pemkab Jember agar mempercepat penyelesaian proyek jelang berakhirnya tahun anggaran, “Tambah sumber daya manusia tukang, jam kerjanya, materialnya, dan pengawasan melekat di dalamnya,” katanya. [wir]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (49.2%)