Sentimen
Positif (72%)
4 Jan 2024 : 10.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tanjung Priok, Kepulauan Seribu

Kasus: Tawuran, curanmor

Kasus Kriminal di Jakut Meningkat pada 2023, Sahroni: Jadikan Evaluasi

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

4 Jan 2024 : 10.38
Kasus Kriminal di Jakut Meningkat pada 2023, Sahroni: Jadikan Evaluasi

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti meningkatnya kasus kriminal di Jakarta Utara (Jakut). Hal itu harus menjadi bahan evaluasi bagi aparat kepolisian. "Hal ini harus jadi bahan evaluasi penting bagi Polres Jakut," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Rabu, 3 Januari 2023. Legislator asal Tanjung Priok itu menyampaikan dirinya selalu mendapat laporan soal aksi kriminal saat bertemu masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III (Jakut, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu). Hal itu harus menjadi perhatian agar keamanan dan ketertiban terjaga selama 2024. "Setiap saya turun ke masyarakat di berbagai titik, memang selalu ada saja laporan soal aksi kriminal. Baik itu soal curanmor, tawuran, begal, penculikan, premanisme, dan sebagainya. Maka saya minta, di tahun 2024, kamtibmas di Jakarta Utara harus dipastikan terjaga sejak Januari, hingga akhir tahun nanti," ungkap dia. Sahroni akan terus mengawasi terhadap kinerja kepolisian. Sehingga, kinerja aparat ekamanan meningkat demi memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Jakarta Utara.   “Kinerja kepolisian akan saya terus awasi, karena memang perlu gebrakan untuk menyikapi ini, minimal patroli kian masif. Angka ini menjadi catatan, agar memacu kita tahun ini lebih baik. Apalagi di musim politik seperti sekarang,” sebut dia. Selain itu, dia menilai peningkatan kasus kriminal karena dua aspek. Pertama, kepercayaan terhadap kepolisian meningkat. "Masyarakat Jakarta Utara semakin percaya kepada polisi, makanya mereka melapor ketika ada kasus kriminal," ujar dia. Kedua, kinerja polisi menurun dalam pengawasan kamtibmas. Sehingga, membuat angka kejahatan meningkat. "Justru polisi yang lengah dalam memantau dan mencegah aksi kriminal di tengah masyarakat, makanya melonjak begitu," kata dia. Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut kasus kriminal di Jakarta Utara meningkat pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut dia, jumlah laporan kasus kriminal meningkat 16 persen, atau sebanyak 376 kasus dibanding tahun sebelumnya.  Pada 2023, jumlah laporan kriminal mencapai 2.624 kasus. Padahal, jumlah kasus kriminal pada tahun sebelumnya yaitu 2.248 kasus.

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti meningkatnya kasus kriminal di Jakarta Utara (Jakut). Hal itu harus menjadi bahan evaluasi bagi aparat kepolisian.
 
"Hal ini harus jadi bahan evaluasi penting bagi Polres Jakut," kata Sahroni melalui keterangan tertulis, Rabu, 3 Januari 2023.
 
Legislator asal Tanjung Priok itu menyampaikan dirinya selalu mendapat laporan soal aksi kriminal saat bertemu masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III (Jakut, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu). Hal itu harus menjadi perhatian agar keamanan dan ketertiban terjaga selama 2024.
"Setiap saya turun ke masyarakat di berbagai titik, memang selalu ada saja laporan soal aksi kriminal. Baik itu soal curanmor, tawuran, begal, penculikan, premanisme, dan sebagainya. Maka saya minta, di tahun 2024, kamtibmas di Jakarta Utara harus dipastikan terjaga sejak Januari, hingga akhir tahun nanti," ungkap dia.
 
Sahroni akan terus mengawasi terhadap kinerja kepolisian. Sehingga, kinerja aparat ekamanan meningkat demi memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Jakarta Utara.
 
“Kinerja kepolisian akan saya terus awasi, karena memang perlu gebrakan untuk menyikapi ini, minimal patroli kian masif. Angka ini menjadi catatan, agar memacu kita tahun ini lebih baik. Apalagi di musim politik seperti sekarang,” sebut dia.
 
Selain itu, dia menilai peningkatan kasus kriminal karena dua aspek. Pertama, kepercayaan terhadap kepolisian meningkat.
 
"Masyarakat Jakarta Utara semakin percaya kepada polisi, makanya mereka melapor ketika ada kasus kriminal," ujar dia.
 
Kedua, kinerja polisi menurun dalam pengawasan kamtibmas. Sehingga, membuat angka kejahatan meningkat.
 
"Justru polisi yang lengah dalam memantau dan mencegah aksi kriminal di tengah masyarakat, makanya melonjak begitu," kata dia.
 
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan menyebut kasus kriminal di Jakarta Utara meningkat pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut dia, jumlah laporan kasus kriminal meningkat 16 persen, atau sebanyak 376 kasus dibanding tahun sebelumnya. 
 
Pada 2023, jumlah laporan kriminal mencapai 2.624 kasus. Padahal, jumlah kasus kriminal pada tahun sebelumnya yaitu 2.248 kasus.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(ABK)

Sentimen: positif (72.7%)