2 Januari 2024 08:33 WIB

Andika Perkasa menduga Dandim langsung menerima mentah-mentah laporan dari bawah

Andika Perkasa saat memberikan materi di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Senin (14/8/2023). (Dok. Jitunews/Khairul Anwar)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Andika Perkasa meragukan kronologi penganiyaan relewan Ganjar yang disampaikan oleh Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol (inf) Wiweko Wulang Widodo.

"Di statement itu antara lain dinyatakan salah satunya bahwa ini adalah kesalahpahaman antara dua pihak," kata Andika di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta, Senin (1/1/2023).

Bukan kesalahpahaman seperti yang disampaikan Wiweko, ia menyebut prajurit TNI langsung menyerang relawan Ganjar-Mahfud Md sebagaimana video yang tersebar di media sosial.

Bantah Mahfud Md Live Tiktok Nyontek Capres Lain, TPN Ganjar Tegaskan Hal Ini

"Padahal kan dari video yang beredar, dan video itu beredar lebih dulu dibandingkan dengan statement Komandan Kodim. Di situ jelas, kalau dari videonya, tidak ada proses kesalahpahaman. Yang ada adalah langsung penyerangan atau tindak pidana penganiayaan," ujarnya.

Ia pun menduga Wiweko langsung menerima mentah-mentah laporan dari bawah. Padahal seorang pemimpin, kata dia, harus melakukan verifikasi sebelum mengambil tindakan.

"Sehingga keterangan apapun yang diambil atau didengar dari terduga tersangka ini juga enggak boleh diambil mentah-mentah, sehingga enggak nyambung antara apa yang disampaikan sebagai kronologi bahwa akan menghentikan, kemudian membubarkan, yang itu semua juga sama sekali bukan kewenangan seorang anggota TNI, sama sekali bukan," tutup mantan Panglima TNI itu.