Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Dior
Kab/Kota: Surabaya, Tiongkok
Tokoh Terkait
PDIP Minta Pemerintah Desak Gencatan Senjata ke DK PBB
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah mengapresiasi langkah pemerintah dan berbagai organisasi kemasyarakatan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina. Pihaknya juga mengharapkan Pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah-langkah yang lebih progresif.
“Kami minta pemerintah terus mengusahakan berjalannya resolusi gencatan senjata melalui Dewan Keamanan PBB, meskipun saat ini Indonesia tidak menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Namun, Indonesia harus tetap berusaha keras melobi,” tegas Said, Sabtu (11/11/2023).
Menurut Said yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Indonesia bisa menempuh cara-cara ekstraordinasi untuk menekan DK PBB meloloskan resolusi konflik, seperti menggalang kekuatan kekuatan strategis seperti di Asean dan OKI.
“Selain itu, mendorong aliansi regional seperti OKI, Asean maupun poros kekuatan baru dengan Rusia dan Tiongkok untuk menekan Israel, melalui sanksi ekonomi, maupun penyiagaan pasukan pemeliharaan perdamaian secara langsung di perbatasan Israel dan Palestina,” tukasnya.
Pemerintah juga diminta menyiapkan usulan rencana kerja internasional, khususnya melalui badan-badan PBB untuk rekonstruksi dan pembangunan di Palestina pasca-perang.
BACA JUGA:
Perang Israel-Hamas, Ganjar: Waktunya Peran Indonesia
Selain itu, juga menyiapkan peta jalan bersama melalui kekuatan regional seperti OKI, Asean dan negara negara besar untuk mewujudkan kemerdekaan sepenuhnya atas negara Palestina.
“Kami juga mengusulkan peta jalan reformasi menyeluruh atas PBB agar badan dunia ini bisa menjadi solusi menyeluruh atas krisis dunia yang diakibatkan oleh perang, bencana alam, kemerosotan ekonomi, dan sosial,” kata Said.
Sekadar diketahui, tepat sebulan lalu dimulainya pecah konflik berdarah antara tentara Israel dengan berbagai pejuang kemerdekaan Palestina, mulai Hamas di jalur Gaza hingga Hisbulloh di selatan Lebanon. Sebulan itu pula Israel telah menyerbu ke jalur Gaza, melakukan pengeboman secara membabi buta di kawasan Palestina.
Lebih dari 10 ribu warga Palestina menjadi korban nyawa penyerbuan Israel di Palestina. Jutaan lainnya mengungsi ke selatan, hingga wilayah Mesir. Meski dikecam oleh berbagai kalangan, para pemimpin dunia, protes warga dunia di berbagai negara juga memenuhi jalan jalan di ibukota negara. Namun, protes keras dunia ini tidak menyurutkan langkah Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk terus mengirimkan tentara ke Gaza, dan melakukan penyerangan udara melalui roket-roket berkendali jarak jauh.
BACA JUGA:
Profil May Tager, Model Israel Gantikan Bella Hadid di Dior
“Dewan Keamanan PBB yang harusnya bisa bertindak preventif, menengahi dan menjadi polisi dunia yang bisa menyelesaikan konflik, gagal memerankan tugasnya dengan baik. Pada Sidang DK PBB 18 Oktober 2023, Amerika Serikat buru-buru melakukan veto, tiada keputusan dan tindakan yang bisa dilakukan oleh DK PBB. Bahkan, pada sidang lanjutan 6 November 2023 lalu, DK PBB juga kembali gagal meloloskan keputusan resolusi konflik antara Israel dan Palestina. Pangkal soalnya, kembali lagi, Amerika Serikat menggunakan hak vetonya,” paparnya.
“Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) seperti macan ompong. Pada Jumat, 27 Oktober 2023 Majelis Umum PBB sebagai forum tertinggi PBB telah mengambil voting, sebanyak 120 negara mendukung resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak dan 45 negara abstain. Artinya, Majelis Umum PBB memutuskan dilakukan gencatan senjata, namun resolusi ini seperti melukis langit. Keputusan yang tiada artinya di lapangan,” pungkasnya. [tok/beq]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: negatif (94.1%)