Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Kasus: Teroris
Tokoh Terkait
Rusia Akan Meningkatkan Serangan ke Ukraina
Detik.com Jenis Media: Metropolitan
Jakarta -
Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mengintensifkan serangan terhadap sasaran militer di Ukraina. Seruan itu dikatakan Putin setelah serangan Ukraina pada akhir pekan di Kota Belgorod, Rusia.
Dilansir AFP, Senin (1/1/2024), serangan Ukraina pada hari Sabtu (30/1/2023), yang menewaskan 25 orang termasuk lima anak-anak, terjadi setelah Moskow melancarkan serangan besar-besaran ke kota-kota Ukraina.
"Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman, itu sudah pasti," kata Putin saat berkunjung ke rumah sakit militer.
Dia mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya 'instalasi militer'.
"Kami melakukan hal itu hari ini dan besok kami akan terus melakukannya," kata Putin.
Sementara itu, Kyiv mengatakan Rusia telah menargetkan negara itu dengan jumlah drone yang 'mencapai rekor' pada Hari Tahun Baru.
"Apa yang terjadi di Belgorod adalah aksi teroris," kata Putin kepada tentara Rusia yang terluka dan duduk di dekatnya dengan piyama rumah sakit dan masker sanitasi.
"Tidak ada cara lain untuk menyebutnya," tambahnya.
Dia menuduh pasukan Ukraina menargetkan pusat kota. Serta sengaja menyerang warga sipil.
"(Menargetkan) tepat di pusat kota, tempat orang-orang berjalan-jalan, sebelum Malam Tahun Baru, dengan sengaja menyerang penduduk sipil," kata dia.
Berbicara mengenai situasi di medan perang, Putin mengatakan dia yakin 'inisiatif strategis' dalam konflik yang berkepanjangan di Ukraina ada di pihak Rusia.
"Bagaimanapun, begitulah cara saya diberi pengarahan," katanya.
Dia juga mengklaim Moskow ingin mengakhiri konflik - yang telah berlangsung selama hampir dua tahun - 'secepat mungkin' tetapi 'hanya dengan syarat kami', menurut kantor berita TASS yang dikelola pemerintah Rusia.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan pada hari Senin bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 25. Dia mengatakan bahwa petugas medis tidak dapat menyelamatkan seorang balita yang terluka parah dalam serangan itu.
"Hari ini di rumah sakit anak setempat, seorang gadis berusia empat tahun, yang berada dalam kondisi serius dengan luka parah di dada dan organ dalam, meninggal," kata Gladkov.
Kematiannya membuat jumlah anak-anak yang menjadi korban penyerangan tersebut menjadi lima orang.
"Ini merupakan kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi kita semua," kata Gladkov.
Gladkov mengatakan, total 109 orang terluka, 45 di antaranya masih dirawat di fasilitas medis.
(lir/lir)
Sentimen: negatif (100%)