Sentimen
Negatif (66%)
31 Des 2023 : 16.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali, Purworejo

Kasus: penganiayaan

Kalau Tak Ngerti Aturan, Pecat Saja

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

31 Des 2023 : 16.24
Kalau Tak Ngerti Aturan, Pecat Saja

PURWOREJO, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyesalkan peristiwa dugaan pengeroyokan terhadap para relawan Ganjar-Mahfud oleh sejumlah oknum TNI di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali pada Sabtu, 30 Desember 2023.

Ganjar menyampaikan, seharusnya setiap masalah bisa dibicarakan dengan baik tanpa menyalahi aturan. Ia pun meminta semua pihak tidak main hakim sendiri, melainkan menyerahkan penyelesaian kepada pihak berwenang.

"(Pengeroyokan) itu jadi pelajaran yang terakhir. Jangan ada lagi mudah seperti itu. Kalau kemudian ada yang keliru, kasihkan pada yang berwenang," kata Ganjar, Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Bakal Jenguk Relawan yang Diduga Dianiaya di Boyolali, Ganjar Sebut Sudah Beri Dukungan Hukum

Ganjar lantas mengatakan, aparat keamanan termasuk TNI pasti mengetahui aturan mainnya. Jika terjadi kesalahan, aparat keamanan pun tidak boleh main hakim.

"Saya kira para oknum TNI yang menganiaya itu dia ngerti aturannya. Kalau dia nggak ngerti, pecat saja," ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bakal menjenguk para korban pada hari ini atau setelah kampanyenya selesai di Purworejo.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga mengaku, pihaknya telah memberikan bantuan hukum kepada korban.

Di antaranya dengan menghubungi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak, hingga Panglima Kodam (Pangdam) setempat usai mendapat kabar tersebut.

"Dan sekian belas orang dari oknum itu hari ini mendapatkan hukuman. Menurut saya bagus itu, dan ini menjadi pelajaran serius buat kami agar jangan semena-mena. Kalau ada keliru diproses saja, tapi kalau semena-mena ingat, jangan terhadap itu rakyat, jangan bikin rakyat marah," katanya.

Baca juga: Ganjar Hubungi Panglima TNI dan Pandam Usai Viral Pemukulan Relawan di Boyolali

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh relawan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud diduga dianiaya oleh oknum TNI pada Sabtu kemarin.

Akibat kejadian itu, para relawan mengalami luka-luka. Lima orang menjalani rawat jalan dan dua lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dugaan penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial. Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo pun membenarkan peristiwa relawan Ganjar-Mahfud diduga dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.

"Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Perlu diketahui sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum," kata Wiweko didampingi Danyonif 408/SBH Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).

Diketahui, para relawan memang memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali pada Sabtu kemarin.

Mereka mengiringi kedatangan Ganjar saat menyapa pedagang Pasar Rakyat Kebon Agung, sarapan bersama masyarakat di Soto Mbah Lanjar, hingga melakukan sarasehan dengan petani di Lapangan Bangsalan, Boyolali.

Baca juga: Ganjar Pastikan Tak Ada Relawan yang Meninggal Usai Diduga Dianiaya Oknum TNI

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (66.6%)