Lolosnya Tottenham benar-benar tidak diduga. Pasalnya, bahkan hingga menit ke-54 leg kedua, mereka tertinggal tiga gol dari Ajax. Spurs sudah membawa beban berat kalah 0-1 di leg pertama akibat gol Donny van de Beek. Mereka lebih buruk lagi dengan kebobolan dua gol di paruh pertama leg kedua.

Tandukan Matthijs de Ligt pada menit kelima dan aksi Hakim Ziyech 10 menit jelang turun minum mestinya menggoyahkan mental Tottenham. Nyatanya anak asuh Mauricio Pochettino tidak demikian.

Gol pertama datang dari Lucas Moura ketika laga berjalan 55 menit, memanfaatkan pergerakan Dele Alli yang gagal dihadang lini belakang Ajax. Empat menit berselang, dalam keriuhan di kotak penalti yang berkepanjangan, Lucas Moura yang menerima bola muntah bisa membobol gawang lawan.

Namun, kejadian yang paling spektakuler adalah kejadian ketika injury time. Lucas Moura yang mendapatkan bola di dalam kotak penalti sukses melepaskan tembakan yang tidak bisa dihentikan Andre Onana, kiper Ajax. Jadilah skor berubah menjadi 2-3, dan Spurs unggul agresivitas gol tandang dari Ajax.

Kisah yang dilalui Tottenham tidak kalah dramatis dari yang dialami Liverpool. The Reds sempat kalah 3-0 di leg pertama menghadapi Barcelona. Namun, kemudian mereka menang 4-0 di Anfield dan membalikkan agregat menjadi 4-3.

Keberhasilan Liverpool dan Tottenham menembus final Liga Champions ini adalah yang pertama kalinya untuk sesama tim Liga Inggris, sejak perjumpaan Manchester United dan Chelsea pada final tahun 2008 lalu.

Sementara, terakhir kali dua tim dari sebuah negara bisa tampil di partai puncak kompetisi ini adalah pada 2016, saat Real Madrid berjumpa Atletico Madrid.

Laga final Liga Champions musim ini akan digelar di Wanda Metropolitano pada Minggu, 2 Juni 2019 pukul 02.00 WIB.