Sentimen
Positif (97%)
30 Des 2023 : 12.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Partai Terkait

Legitimasi Ganjar Dinilai Paling Kuat Jadi Penerus Jokowi, Agar Elektabilitas Naik?

30 Des 2023 : 19.05 Views 1

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Legitimasi Ganjar Dinilai Paling Kuat Jadi Penerus Jokowi, Agar Elektabilitas Naik?

Jakarta, Gatra.com - Peneliti Politik BRIN, Prof Lili Romli mengatakan, Calon Presiden Ganjar Pranowo paling bisa melanjutkan warisan era Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi adalah kader PDIP, ‘lahir dari rahim Banteng’, dipercaya memiliki ideologi yang sama.

“Jika kita melihat garis ideologi yang sama, capres Ganjar yang bisa melanjutkan legacy Jokowi. Ini karena program-program Jokowi sebelumnya lahir dari visi misi PDIP. Maka Ganjar sebagai Capresnya PDIP, tentu sudah inheren dengan apa yang sudah dilakukan Jokowi,“ tegas Prof Lili pada wartawan Jumat (29/12/2023).

Meski hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP tidak lagi mesra, namun tidak bisa dipungkiri begitu besar ideologi PDIP mempengaruhi gaya kepemimpinan Jokowi. “Saya kira memang antara Jokowi dan PDIP ada ideologi benang merah, sama-sama berorientasi pada rakyat kecil atau populis,” kata Prof Lili.

Makanya, publik heran saat Jokowi memberikan dukungan ke Capres Prabowo, bahkan ‘memberikan’ anaknya Gibran Rakabuming sebagai Cawapres. “Ini perubahan arah ideologis bisa jadi karena haus kekuasaan sehingga mengorbankan nilai dan prinsip ideologi,“ ungkap Prof Lili.

Berpalingnya Jokowi dari PDIP, diikuti juga dengan elit politik lain yang mengejar kekuasaan. “Sebenarnya hal yang sama juga terjadi dengan elit-elit politik lain, seperti Budiman Sudjatmiko dan elit-elit PSI,” tandas Prof Lili.

Salah satu program presiden Jokowi yang akan dilanjutkan Ganjar adalah Ibu kota Negara (IKN). Ganjar berkomitmen jika terpilih menjadi presiden, maka salah satu tugas yang harus dilakukan adalah meneruskan pembangunan IKN yang sudah dirintis para pendahulunya.

"Dari presiden ke presiden (IKN Nusantara) belum berhasil dan sekarang sudah dimulai, maka tugas kita adalah melanjutkan dan kita siapkan betul dengan baik, agar ini bisa berjalan sesuai dengan rencana," kata Ganjar beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Ganjar Pranowo memiliki klaim yang sah sebagai penerus Jokowi jika melihat dari partai keduanya berasal yakni PDI Perjuangan.

"Ganjar Pranowo pun punya legitimasi untuk mempromosikan bahwa dia akan melanjutkan Jokowi karena secara politik Jokowi dan Ganjar sama-sama lahir dari PDI Perjuangan, bahkan sampai hari ini," ujarnya di Jakarta, Jumat (29/12/2023).

Dengan latar seperti itu, artinya kebijakan-kebijakan Jokowi melalui proses rekomendasi, restu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.

"Dan kalau kemudian Jokowi dianggap petugas partai lalu hari ini Ganjar juga dianggap petugas partai, maka program-program yang dijalankan Jokowi besar kemungkinan adalah program Megawati atau PDIP," lanjutnya.

Kendati demikian, klaim ideologis juga dapat mudah dipatahkan karena Jokowi dinilai tidak punya ideologi setelah meninggalkan partai yang membesarkannya.

"Tetapi kalau soal apakah penerus Jokowi itu yang meneruskan ideologi? Jokowi saya kira tidak punya ideologi politik maupun pembangunan. Kita bisa lihat misalnya Jokowi tidak setia terhadap PDIP artinya Jokowi tidak punya ideologi politik," tegasnya.

Selain ideologi politik, Jokowi juga dinilai tidak mempunyai ideologi pembangunan. "Ideologi pembangunan? Itu juga tidak terbukti. Ada IKN yang muncul tiba-tiba, tidak ada dalam perencanaan, tidak ada dalam kampanye. Artinya Jokowi bekerja saja sebagaimana apa yang dia lihat di depan, itu yang dia kerjakan," pungkasnya.

Sementara itu, faktor soliditas pendukung menjadi salah satu penentu dalam memenangkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam kontestasi pemilu 2024. Paslon nomor 3, Ganjar-Mahfud dinilai memiliki pendukung yang lebih solid dibandingkan dengan paslon lain, mengacu pada hasil debat kedua beberapa waktu lalu.

Penilaian tersebut dibeberkan oleh @spaplusplus, akun di jejaring sosial media X yang mengamati pola interaksi akun-akun pendukung ketiga paslon yang berlaga.

“Data Minspa menunjukkan kalau kelompok 03 menjadi akun dengan solidaritas tertinggi nih. Akun pendukung 03 interaksi antar pendukungnya paling tinggi disusul dengan kelompok pendukung 02 dan 01,” tulis @spaplusplus.

Salah satu indikator soliditas tinggi kelompok 03 adalah dominasi sentimen positif dan netral untuk penampilan Mahfud MD pada debat sesi kedua tersebut. Hal ini berbeda dengan sentimen yang diperoleh palon lain.

Kendati paslon 02 mendapat sentimen positif tertinggi, penampilan paslon 2 pada debat tersebut juga tidak bisa lepas dari sentimen negatif yang tinggi. Sama halnya juga dengan paslon 1, dominan sentimen yang diperoleh adalah negatif.

“Pendukung paslon 02 dan 03 saling serang. Pendukung 02 berupaya membentuk tiga kelompok jaringan interaksi yang memiliki fokus pembahasan yang terbagi-bagi. Salah satu momentum terciamik adalah pertanyaan SGIE. Sebaran SGIE awalnya mulai digencarkan di X dan lama kelamaan pembahasan itu menyebar ke Instagram dan beberapa platform sosial media lainnya,” tulis @spaplusplus.

Sementara itu, untuk komposisi akun bot, masih dalam analisis akun tersebut, paslon 02 memiliki jumlah akun bot tertinggi sekitar 10,24%, dibandingkan paslon 01 sekitar 9,36%, dan paslon 03 sekitar 8,98%. Artinya, paslon 03 memiliki pertumbuhan interaksi organik yang lebih baik daripada paslon lain.

“Berdasarkan temuan Minspa, kelompok 02 menjadi akun dengan bot tertinggi. Komposisi bot sendiri merupakan persentase dari jumlah bot terhadap total akun yang ada di dalam kelompok. Akun bot adalah akun dengan perilaku yang dapat diduga seperti bot karena pola cuitan yang sama atau mirip pada setiap akun,” tulis @spaplusplus.

11

Sentimen: positif (97%)