Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tel Aviv
Tokoh Terkait
Pemimpin Oposisi Israel Tegaskan Netanyahu Harus Mundur: Dia Lebih Buruk!
iNews.id Jenis Media: Nasional
TEL AVIV, iNews.id - Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengulangi seruannya agar Benjamin Netanyahu mengundurkan diri sebagai perdana menteri. Dia menilai Netanyahu tak bisa lagi menjadi pemimpin.
"Mengganti seorang perdana menteri di tengah peperangan memang tidak bagus. Tapi orang yang menjabat ini lebih buruk. Dia tak bisa melanjutkannya (menjadi PM)," kata Lapid, sebagaimana disiarkan radio Israel, GLZ, Selasa (26/12/2023).
Lapid sejak awal pecah perang Israel-Hamas menolak bergabung dalam kabinet perang yang dibentuk Netanyahu. Dia terus mengkritik kebijakan-kebijakan politikus sayap kanan itu soal perang yang dianggapnya salah arah.
Bulan lalu dia juga mendesak Netanyahu untuk mengundurkan diri. Lapid menuduh pemerintahan Netanyahu gagal menangani perang dengan Hamas.
“Netanyahu harus mundur sekarang juga, selama pertempuran. Pemerintahan ini tidak berfungsi,” kata Lapid, kepada stasiun televisi Israel, Channel 12.
Israel, lanjut dia, harus melakukan perubahan dan hal itu tak akan terjadi selama Netanyahu masih memegang kendali pemerintahan.
“Kita perlu perubahan, Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri. Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye (perang) berkepanjangan bersama perdana menteri yang tidak dipercaya oleh rakyat,” ujarnya.
Hasil polling surat kabar Maariv bekerja sama dengan Lazar Institute yang dirilis pertengahan Desember mengungkap, popularitas Netanyahu anjlok dipicu kebijakan perang dengan Hamas.
Polling yang dirilis pada 15 Desember itu menyebutkan, lebih dari setengah warga Israel menganggap Netanyahu tak pantas lagi menduduki posisi PM. Mereka menilai mantan Menteri Pertahanan Benny Gantz lebih tepat menjadi PM.
Hanya 31 persen warga Israel yang setuju Netanyahu tetap menjabat. Sementara 51 persen warga yakin Gantz yang juga pemimpin Partai Persatuan Nasional cocok menggantikan Netanyahu. Selain itu 18 persen lainnya mengaku tak tahu.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:Sentimen: negatif (95.5%)