Sentimen
Tokoh Terkait
Rezim Konsisten Terhadap Metode Kejahatan Demi Keuntungan dan Keselamatan Harta Benda Secara Super Radikal
Keuangan News Jenis Media: Nasional
Oleh : Damai Hari Lubis
KNews.id – Prinsip mereka yang umumnya publik sdh amat tahu , adalah mempraktekan politik kekuasan dengan menggunakan POLA ( istilah ) TSM atau SMT, atau STM, Sistimatis, Terstruktur serta Masiv.
Sehingga prinsip super radikal Jokowi dan Prabowo serta pengikutnya termasuk pada waktunya Mega, Ganjar dan Mahdud serta SBY dkk. yang bukan pro AMIN. MEREKA HARUS MENANG DAN HARUS CURANG DGN SEGALA CARA ( TEORI MACHIAVELISME )
Selain nikmat kursi kekuasaan, dan kekuasan dan tak mau melepaskan kekuasaan ( oligarkis ), mereka sangat takut pola sistim perubahan ” memancung segala diskresi dan sistim yang mereka sudah persiapkan untuk terus berlanjut termasuk memancung harta benda plus jeruji besi ? ” yang dianggap oleh meraka ( background believe ) yang sudah ditanam dalam seluruh benak mereka dan kroni.
Perubahan adalah sebuah kerangka praktik dengan muatan anarkis ( termasuk eigenrihcting/amuk mass ) yang membungkus balas dendam, ini kekeliruan mereka. Pemahaman yg salah krn mereka ( penguasa ) sejatinya sudah sejak lama melupakan fungsi meteriil hukum sejak 1950 an ?
Pembaruan dlm perubahan adalah semata untuk memulai serius meletakan hukum sesuai dan semestinya sesuai fungsi hukum, yakni ; Keadilan, kepastian dan daya guna
Yg terpatri dalam benak dan jiwa mereka, bagi mereka hukum adalah HANYA POLITIK DAN KEKUASAAN
Namun buang andai² atau halu tersebut dibenak tempurung kepala, bagimana melawan super radikal tindak kriminil mereka ? Hanya satu gaya, Yaitu dengan SUPER EXTRA ORDINARY MENCAPAI KEMENANGAN SESUAI LUBER DAN JURDIL
Nb. Namun dengan segala praktek pola attitude mereka rezim kontemporer sesuai data empirik. Maka siapa pula yang akan atau dapat menjamin tidak akan terjadi eigenrichting, terhadap eks penguasa , SETELAH APA YANG TELAH MEREKA LAKUKAN TERMASUK DIANTARANAYA PRAKTIK KRIMINILISASI?
Karena dendam pun sebagai salah satu sifat manusiawi , maka perlu para jiwa yang ikhals untuk antisipasi dan atau setidaknya meminimilisir ” (Zs/NRS)
Sentimen: positif (66.6%)