26 Desember 2023 09:03 WIB

Habiburokhman menilai konsep 'slepet' terkesan main-main dan olok-olok

Habiburokhman (Twitter @habiburokhman)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Calon wakil presiden Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai program revolusi mental gagal dan akan diganti dengan istilah 'slepet'.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman, menanyakan apa parameternya menilai revolusi mental gagal.

"Parameternya apa beliau bicara revolusi mental gagal? Sayang sekali beliau tidak tunjukkan data yang jelas. Kesannya beliau hanya bicara asumsi berdasarkan ketidaksukaan karena posisi politik yang berseberangan," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (25/12).

Sebut Dirinya Penggembira di Pemilu 2024, Luhut: Ikut Membuat Suasana Sejuk

Habiburokhman menilai konsep 'slepet' terkesan main-main dan olok-olok.

"Justru saya tidak melihat konsep perdefinisi yang jelas soal slepet itu apa, kok seperti main-main dan olok-olok saja," katanya.

Waketum Gerindra ini menyebut konsep 'slepet' seperti menganjurkan kekerasan. Habiburokhman mengatakan bahwa sarung yang digunakan untuk memukul orang.

"Justru konsepnya seperti menganjurkan kekerasan, karena sarung yang merupakan alat untuk salat digunakan untuk memukul orang. Sudah banyak kejadian terjadi tawuran atau perang sarung yang menimbulkan korban. Baiknya sarung ya hanya kita gunakan untuk ibadah, bukan untuk melakukan kekerasan," katanya.