Sentimen
Negatif (99%)
26 Des 2023 : 17.25

Polisi Kejar OTK yang Menyerang Kampus Swasta di Makassar

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

26 Des 2023 : 17.25
Polisi Kejar OTK yang Menyerang Kampus Swasta di Makassar

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menyebut, pihaknya telah mengantongi laporan mengenai penyerangan di salah satu kampus swasta di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Senin (25/12/2023) dinihari. 

"Laporan sudah diterima dan ditindaklanjuti olah TKP," ujar Kombes Ngajib kepada wartawan, Selasa (26/12/2023). 

Ditegaskan Ngajib, saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait penyerangan yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) itu. 

"Dan saat ini dalam proses penyelidikan, pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah kampus swasta di Jl Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, menjadi sasaran serangan orang tak dikenal (OTK). 

Insiden tersebut menyisakan kerusakan parah, khususnya pada salah satu ruangan, yang dokumentasinya terlihat dalam foto yang diterima fajar.co.id.

Kaca jendela ruangan yang berwarna hijau hancur berkeping-keping dan berserakan di lantai, menggambarkan intensitas serangan yang melibatkan tindakan merusak. 

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan di lingkungan kampus serta mendapatkan perhatian dari berbagai pihak.

Peristiwa tersebut memberikan tanda tanya besar terkait motif di balik serangan OTK ini dan bagaimana dampaknya terhadap kegiatan kampus. 

Ketua BEM Fakultas Teknik Astullah Jaya mengatakan, penyerangan itu terjadi saat mahasiswa sementara sibuk-sibuknya mengurus musyawarah jurusan. 

"Cuma ada salah satu jurusan yang musyawarahnya di Fakultas. Di tengah-tengah musyawarah ini tiba-tiba ada yang mulai memancing," Astullah memulai ceritanya saat dihubungi awak media, Senin (25/12/2023) malam. 

Dikatakan Astullah, para OTK itu beberapa kali mengelilingi fakultas dengan menggeber-geber motor. Hanya saja, anak-anak yang sementara melakukan musyawarah mengacuhkan hal tersebut. 

"Beberapa kali nakelilingi fakultas gas-gas motor. Cuma nda digubris dulu sama anak-anak sampai ketiga kalinya mungkin datang, dia berhenti di depan fakultas. Gas-gas lagi, tidak lama kemudian ikut massanya dari belakang, langsung menyerang tiba-tiba," lanjutnya. 

Diungkapkan Astullah, teman-temannya yang berada di fakultas sempat bertahan dan berusaha melindungi Fakultas. 

"Sempat bertahan teman-teman, tapi kan kita perhitungan ta bukan persiapan konflik, sementara musyawarah. Jadi bertahan paling melindungi Fakultas," ungkapnya. 

Seingatnya, OTK yang melakukan penyeragan tersebut berjumlah sekitar 50 orang. Mendatangi fakultas teknik dengan berjalan kaki.

"Yang menyerang, kalau yang saya perhatikan banyak, ada sekitar 40-50 orang. Mereka jalan. Praduganya kami ini disetting karena tidak ada kendaraan yang masuk. (Orang dalam yang menyerang) iye betul," ucapnya. 

Akibat dari penyerangan tersebut, dituturkan Astullah, kondisi fakultas teknik saat ini dalam keadaan hancur. Hal itu terlihat juga dalam beberapa foto yang beredar. 

"Kondisinya saat ini, fakultas itu kacanya sampai lantai 3 pecah. Sekret BEM hancur, rata habis memang dindingnya," tandasnya. 

Selain bangunan yang rusak, kata Astullah, terdapat juga beberapa orang korban. Bahkan, dada seorang mahasiswa yang sempat disabet parang oleh OTK tersebut. 

"Korban, ada beberapa orang kena batu dan ada juga yang sempat diparangi belakangnya. Tapi nda tembusji di bajunya, mungkin karena tebal jaket yang napake, cuma berbekas di belakangnya," terangnya. 

Lanjutnya, saat ini pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut di Polrestabes Makassar. Begitupun pada pihak kampus, Astullah menyebut dia telah melakukan komunikasi dengan pihak Fakultas. 

"Sempat masuk laporannya masuk di Polrestabes, sudah divisum lukanya. Langkah-langkah, untuk sekarang ini komunikasi ke fakultas ji dulu. Karena belum ada dari Universitas buka suara. Karena secara kelembagaan teman-teman memang harus diusut tuntas ini siapa pelaku sampai terjadi kejadian kemarin," kuncinya. 

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (99.6%)