LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Otto Hasibuan siap ajukan Peninjauan Kembali (PK) soal kasus Jessica Wongso.

Otto Hasibuan selaku pengacara Jessica Wongso masih terus memperjuangkan keadilan bagi kliennya.

Pasalnya, Otto Hasibuan masih meyakini bahwa Jessica Wongso tidak terlibat dalam kematian Mirna Salihin tahun 2016 silam.

Siap ajukan PK soal kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan meminta Mahkamah Agung untuk melakukan beberapa hal.

Dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Kamis, 21 Desember 2023, Otto Hasibuan meminta agar Mahkamah Agung tidak melihat kasus Jessica Wongso hanya secara prosedural.

Otto Hasibuan berharap agar Mahkamah Agung dapat menjalankan hukum secara progresif.

Baca Juga: Jawab Kemungkinan Jakarta Terlantar, Ridwan Kamil: IKN Sebagai Solusi Kemacetan dan Polusi Jakarta

"Saya berharap Mahkamah Agung tidak memikirkan kasus ini dan melihatnya secara prosedural belaka," ujar Otto.

"Kadang-kadang ada proses PK itu yang harus dilalui, tetapi saya berharap hakim-hakim itu harus progresif, hukum progresif yang diatur," sambungnya.

Menurut Otto Hasibuan, apabila suatu perkara sulit ditempuh secara prosedural, maka harus dijalankan sesuai hukum progresif.

Otto Hasibuan mengatakan jika secara substansi kasus Jessica Wongso dinilai salah, maka Mahkamah Agung harus mencari jalan untuk mengungkap kebenarannya.

"Kalau secara substansi jelas dan nyatanya dia ketahui dia pahami bahwa ini adalah salah, maka Mahkamah Agung juga harus inisiatif mengambil jalan untuk bisa mendapatkan kebenaran," kata Otto.

Pengacara Jessica Wongso itu menegaskan bahwa tujuan ia memperjuangkan kasus ini bukan hanya untuk mengungkap kebenaran formil, tetapi juga kebenaran materil.

Otto Hasibuan mengungkap walaupun proses yang ia lalui untuk membela Jessica Wongso harus melalui berbagai halangan, ia akan terus memperjuangkan keadilan bagi kliennya.

Otto Hasibuan juga meminta agar Mahkamah Agung bisa membuka pintu untuk keadilan Jessica Wongso.

"Mahkamah Agung harus bisa berupaya untuk membuka pintu seluas-luaskan agar akses untuk justice, akses untuk keadilan itu bisa tercapai," ujar Otto. ***