Sentimen
Negatif (98%)
24 Des 2023 : 06.14

Jokowi Larang Menterinya Bicara Penundaan Pemilu & Tiga Periode

24 Des 2023 : 13.14 Views 1

Tirto.id Tirto.id Jenis Media: News

Jokowi Larang Menterinya Bicara Penundaan Pemilu & Tiga Periode
tirto.id - Presiden Jokowi kesal dengan narasi 3 periode maupun penundaan pemilu. Ia tidak ingin ada wacana itu lagi di masa depan. Jokowi meminta seluruh jajaran kabinet dan lembaga untuk fokus mengambil kebijakan sambil menjelaskan langkah pemerintah agar tidak memicu kegaduhan.

"Sekali lagi jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit. Sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi dan jangan menimbulkan polemik di masyarakat, fokus kepada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi," tegas Jokowi dalam sidang kabinet di Istana Negara, kemarin, sebagaimana diunggah kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2022).

"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan," tegas Jokowi.

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengakui bahwa pesan penundaan dan perpanjangan adalah kritik tentang narasi 3 periode maupun perpanjangan masa jabatan. Moeldoko lantas meminta publik untuk tidak membahas atau menggoreng isu tersebut karena sikap presiden sudah jelas.

"Kita berpikir ke depan. Jangan berputar-putar bangsa ini berbicara yang tidak produktif seperti ini. Bicara perpanjangan bicara tiga periode. Presiden sudah jelas itu kebijakan. mau ngomong apa lagi? Masih lagi dipersoalkan," tegas Moeldoko di Bina Graha, Jakarta, Selasa.

Pemerintah kini fokus memikirkan upaya penanganan pandemi yang belum berakhir. Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan skenario dampak perang Rusia-Ukraina.

Mantan Panglima TNI ini pun menegaskan, pemerintah tidak ada keinginan untuk membahas 3 periode atau penundaan pemilu. Ia memastikan bahwa pemerintah fokus pada penyelesaian masalah rakyat daripada 3 periode.

"Justru presiden kemarin menegaskan jangan lagi ada berbicara tentang itu. kita fokus melihat bagaimana kesulitan yang saat ini dihadapi oleh masyarakat. Langkah langkah presiden di dalam menghadapi situasi ini sungguh diperlukan. Itu lebih penting daripada berbicara di luar itu," pungkas Moeldoko.


Sentimen: negatif (98.3%)