RILISID, Jakarta — Gibran pasangan cawapres nomor urut 2 gunakan SGIE (State of the Global Islamic Economy) sebagai anak panah untuk dirinya melesat dan membungkam telak Cak Imin pasangan nomor urut 1.

Debat cawapres pada Jumat (22/12/23) malam tersebut membuat publik banyak menyoroti pertanyaan Gibran terhadap Cak Imin mengenai SGIE (State of the Global Islamic Economy).

"Karena Gus Muhaimin ini adalah ketua umum dari PKB. Saya yakin sekali Gus Muhaimin paham sekali untuk masalah ini. Bagaimana langkah Gus Muhaimin untuk menaikkan peringkat Indonesia di SGIE?” pertanyaan Gibran.

Namun nyatanya Cak Imin tidak mengetahui dan kembali bertanya pada Gibran mengenai SGIE (State of the Global Islamic Economy).

Perlu diketahui jika State of the Global Islamic Economy (SGIE) sendiri adalah laporan tahunan yang diterbitkan oleh pihak DinarStandard yakni sebuah lembaga riset dan juga konsultan yang berada di Dubai, Uni Emirat Arab.

Laporan ini juga akan memberikan laporan analisis secara komprehensif mengenai ekonomi Islam dunia, yang termasuk di dalamnya seperti ukuran, pertumbuhan, tren dan juga tantangan.

SGIE sendiri pertama kali diterbitkan pada tahun 2012 dan menjadi sumber daya paling komprehensif untuk permasalahan ekonomi Islam, laporan inilah yang nantinya digunakan pemerintah, bisnis maupun organisasi untuk memahami dan juga memberikan navigasi dalam ekonomi Islam.

Temuan penting State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023

Dikabarkan ekonomi Islam global akan mencapai $3,3 triliun pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 7,5%.

Selain itu juga untuk pasar konsumen akan mencapai $2,8 triliun pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 8,5%.

Tak hanya Itu pasar keuangan islam juga diperkirakan akan mencapai $4,9 triliun pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 7,9%.

Perlu diketahui jika State of the Global Islamic Economy (SGIE) merupakan salah satu sumber daya penting untuk memahami ekonomi islam.(*)