FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jurnalis senior Dandhy Laksono, memberikan respons terkait pengunduran diri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.

Atas pengunduran diri itu, Dandhy menyinggung produk tes wawancara kebangsaan pada rezim Presiden Jokowi bersama orang-orang yang ada di parlemen.

"Produk Tes Wawasan Kebangsa(t)an rezim Jokowi bersama gerombolan parlemen di mana," ujar Dhandy dalam keterangannya di aplikasi X @Dandhy_Laksono (22/12/2023).

Dikatakan Dandhy, semua Partai sebelumnya menyetujui terkait revisi Undang-undang (UU) KPK pada Pilpres 2019 lalu.

"Semua partai setuju revisi UU KPK. Baik koalisi Joko-Ma'ruf maupun Bowo-Sandi," tukasnya.

Adapun saat ini, kata dia, mereka sementara disibukkan dengan perebutan kekuasaan.

"Kini mereka sedang ribut karena berebut kekuasaan. Tak lama akan kompak lagi dipersatukan oleh kepentingan gerombolan," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua nonaktif Komisi KPK, Firli Bahuri, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya dalam upaya untuk mengejar kehidupan baru sebagai purnawirawan Polri.

Firli menyatakan keinginannya untuk hidup tenang bersama anak dan istri.

Dalam keterangan resmi yang diumumkan baru-baru ini, Firli Bahuri menjelaskan alasannya untuk mundur dari jabatannya tersebut.

"Berikan kesempatan saya, anak dan istri saya untuk menjalin kehidupan sebagai purnawirawan Polri, sebagai rakyat jelata, dan juga sebagai anak bangsa Indonesia yang cinta kepada negaranya," kata Firli.

Firli Bahuri, yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Banten, telah menjadi sosok sentral dalam beberapa polemik sejak menjabat sebagai Ketua KPK.

Pengumuman pengunduran dirinya datang di tengah dinamika yang sedang dialami oleh lembaga antirasuah tersebut.

(Muhsin/fajar)