Sentimen
Positif (100%)
21 Des 2023 : 13.13
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Jabodetabek, Tiongkok

Tokoh Terkait

Kolaborasi Kemenko Marves, Bloomberg Philanthropies, dan ViriyaENB Berfokus pada Mitigasi Polusi Udara

Tagar.id Tagar.id Jenis Media: Nasional

21 Des 2023 : 13.13
Kolaborasi Kemenko Marves, Bloomberg Philanthropies, dan ViriyaENB Berfokus pada Mitigasi Polusi Udara

TAGAR.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), bekerja sama dengan Bloomberg Philanthropies dan ViriyaENB, menyelenggarakan sesi diskusi mengenai kualitas udara di wilayah Jabodetabek, Kamis, 21 Desember 2023.

Acara ini mempertemukan para pakar internasional dan lokal terkemuka, serta para pembuat kebijakan dan pemerhati lingkungan.

Acara hybrid bertajuk Advancing Air Quality Science: Exchanging International Insights and Solutions for Greater Jakarta telah berlangsung di Jakarta dan menandai diskusi pertama antara para pakar global pasca disepakatinya kolaborasi untuk peningkatan kualitas udara di Jabodetabek oleh ketiga entitas tersebut di bulan lalu.

Indonesia tidak sendirian dalam mengatasi tantangan polusi udara. Kami bangga dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dengan para ahli dari negara-negara yang telah secara efektif mengatasi tantangan serupa.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pikiran dan praktik terbaik dari berbagai negara seperti Tiongkok, India, Jepang, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat. 

Polusi udara di Jabodetabek merupakan tantangan yang kompleks dan membutuhkan kehadiran data yang akurat, komitmen politik, serta kemitraan yang kuat. 

Inisiatif terbaru antara pemerintah Indonesia, Bloomberg Philanthropies, dan ViriyaENB akan menghadirkan landasan bagi ketersedian dan transparansi data. Kolaborasi ini berfokus pada mitigasi polusi udara serta rekomendasi kebijakan.

Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin menyoroti pentingnya inisiatif kolaborasi antara tiga institusi ini. 

"Upaya mewujudkan udara bersih di kota-kota negara berkembang seperti di Jakarta merupakan proses kolaborasi jangka panjang, yang membutuhkan transfer teknologi dan pertukaran pengetahuan antara para ahli terkemuka dunia. Dialog hari ini adalah langkah pertama dari berbagai langkah kolaboratif lainnya yang akan kami lakukan di masa depan untuk mewujudkan langit biru yang bersih di Jakarta," ucapnya.

Hasil dari sesi pertukaran pikiran para pakar ini diharapkan dapat menggalang lebih banyak dukungan dari komunitas sains internasional, serta menghadirkan lebih banyak data dan bukti yang krusial dalam mewujudkan tata kelola inisiatif udara bersih yang lebih kuat di Indonesia.

Selain itu, sesi ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik-praktik terbaik dari negara-negara yang berhasil meningkatkan kualitas udara, dan mampu memfasilitasi transfer pengetahuan yang dapat diadaptasi di Indonesia. 

Sesi ini juga bertujuan untuk menentukan kelompok peneliti kualitas udara yang akan berperan dalam membangun fondasi untuk kolaborasi yang lebih komprehensif, serta pemahaman tentang upaya penelitian yang sedang berlangsung.

"Indonesia tidak sendirian dalam mengatasi tantangan polusi udara. Kami bangga dapat memfasilitasi pertukaran pengetahuan dengan para ahli dari negara-negara yang telah secara efektif mengatasi tantangan serupa. Komitmen kami nyata untuk memberikan dukungan dalam menghadirkan bukti dan ilmu pengetahuan untuk mewujudkan kualitas udara yang lebih baik di Jabodetabek," tegas Suzanty Sitorus, Direktur Eksekutif ViriyaENB.

Seiring dengan upaya Jakarta dan sekitarnya untuk mewujudkan udara yang lebih bersih, kolaborasi ini merupakan langkah krusial dalam membangun masa depan yang berkelanjutan dan lebih sehat untuk wilayah megapolitan yang berpopulasi sekitar 30 juta jiwa ini. []

Sentimen: positif (100%)