Pose Salam Jari ‘Saranghae’ Dilarang untuk ASN
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Jember (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyatakan pose foto salam jari ‘saranghae’ yang biasa dilakukan Bupati Hendy Siswanto dan jajaran birokrasi pemerintah daerah setempat dilarang untuk dilakukan.
“Kemarin saya melihat salah satu platform media sosial, bupati Jember sudah menyosialisasikan beberapa pose. Bahkan di beberapa daerah juga sudah dimunculkan (sosialisasi) pose-pose yang dilarang dilakukan aparatur sipil pada masa pemilu,” kata Ketua Bawaslu Jember Sanda Aditya, ditulis Minggu (19/11/2023).
Salam jari ‘saranghae’ atau ‘finger heart’ ditunjukkan dengan mendekatkan bagian atas jari telunjuk dengan jempol. Salam ini sudah menjadi ciri khas Bupati Hendy Siswanto dan selalu diperagakan saat berfoto bersama dalam setiap kegiatan.
Bawaslu Jember sudah melakukan sosialisasi netralitas ASN, TNI, dan Polri. “Simbol (saranghae) yang biasanya dilakukan bupati mulai hari ini dikurangi (tidak dilakukan, red). Apalagi yang membuat (anjuran pelarangan) ada di platform media sosial Pak Bupati sendiri,” kata Sanda.
Sanda menegaskan perlunya dukungan dari para jurnalis dan pegiat media sosial untuk menyosialisasikan pemilu yang damai, termasuk soal apa yang dilarang dan diperbolehkan. Bawaslu Jember, organisasi profesi wartawan, pegiat media sosial, content creator, dan organisasi kemasyarakatan lainnya mendeklarasikan pemilu damai tersebut di Hotel Aston, Sabtu (18/11/2023) kemarin.
“Kami ingin membumikan pengawasan pemilu dan menyukseskan pemilu. Kami ingin media massa memberitakan secara berimbang dan menekan berita hoaks agar tidak muncul. Berita politisasi SARA juga tidak muncul,” kata Sanda.
Saat ini di Jember belum muncul berita politisasi suku, agama, dan ras. “Kita belum memasuki masa kampanye. Oleh karenanya kami ingin mengurangi berita tersebut selama masa kampanye. Jadi kami duduk bareng dengan teman-teman media massa dan content creator, untuk membantu kami membumikan pengawasan dan menyukseskan pemilu,” kata Sanda.
Bawaslu akan bekerja sama dengan sejumlah content creator. “Bagaimana paling tidak satu dua menyelipkan pesan-pesan pemilu. Followers dan viewers juga makin banyak,” kata Sanda. [wir]
Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks
Sentimen: positif (80%)