Sentimen
Negatif (99%)
21 Des 2023 : 06.21
Partai Terkait

Terlalu! Demi Prabowo, Zulkifli Hasan Melecehkan Tauhid dan Shalat

21 Des 2023 : 06.21 Views 1

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Terlalu! Demi Prabowo, Zulkifli Hasan Melecehkan Tauhid dan Shalat

KNews.id – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menjadi sorotan publik setelah video kontroversial mengenai pernyataannya tentang fenomena sholat viral di media sosial. Pernyataan tersebut menuai kontroversi karena dianggap merendahkan dan melecehkan pelaksanaan ibadah sholat.

Dalam video yang beredar luas di platform sosial media, Zulkifli Hasan terlihat sedang menghadiri sebuah acara sebagai Menteri Perdagangan. Dia menyampaikan bahwa saat ini tidak ada lagi yang mengucapkan “Aamiin” saat melaksanakan sholat.

Pernyataan tersebut diucapkannya dengan nada yang mengundang kontroversi, menciptakan kehebohan di kalangan masyarakat.

“Saat sholat maghrib baca al-fatihah waladholin. Ada yang diam sekarang, Pak. Ada yang diam. Saking cintanya sama Pak Prabowo,” ujar Zulkifli Hasan dalam video yang diunggah di akun snack video @PIIONS.

Bukan hanya itu, Zulkifli Hasan juga tampak mengolok-olok pelaksanaan sholat dengan menyampaikan hal-hal yang dapat dianggap merendahkan. Salah satunya adalah fenomena dalam pelaksanaan sholat tahiyatul akhir, dimana tidak lagi ada yang menunjukkan satu jari, melainkan dua jari.

“Kalau tahiyatul akhir, Pak Yai (satu jari), banyak yang begini, Pak (dua jari). Itu teman-temannya begitu, saking cintanya,” tambah Zulkifli Hasan dalam video tersebut.

Pernyataan Zulhas yang Viral ini menuai tanggapan dari aktivis dan ulama Sumatera Selatan, Ustadz Umar Said.

“Iya kalau itu kalau itu bukan editan dan bukan rayap rekayasa itu sudah bisa dilaporkan. itu melecehkan agama itu namanya,” Ujar Ustadz Umar Said melalui Telepon selulur, Swlasa 19 Desember 2023.

Kemudian Ulama Sumsel ini meyangkan Pernyataan Zulhas dengan mempraktekkan takhiyat ahir dengan dua jari menuai tanggapan seriaus dari dirinya.

“Yang kedua soal jari telunjuk satu itu ada tuntunan jadi begitu ada hadiztnya,” tegasnya

Menurutnya Zulhar harus mendapat pasal yang memberatkan karena orng yang berpendidikan dan berjabatan yang seharusnya jadi panutan.

“Dia dapat pasal yang memberatkan karena dia seorang menteri kemudian seorang ketua partai, partainya walaupun nasionalis itu tidak bisa dilupakan sejarahnya bahwa ada warna Muhammadiyahnya. Nah jadi pasal yang memberatkan itu,” ujarnya.

Diakhir wawancara uztadz Umar Said meminta wartawan untuk mencar bukti yang benar benar bukti karena ini tugas wartawan.

“Ya cari bukti yang benar-benar bukti nanti ya, wartawankan memang punya kewajiban untuk memberitakan sesuatu yang memang harus diberitakan,” tutupnya diakhiri sallam.

Pernyataan kontroversial Zulkifli Hasan ini langsung mencuatkan reaksi beragam dari masyarakat. Banyak yang menganggap pernyataannya sebagai lecehkan terhadap nilai-nilai agama dan pelaksanaan sholat.

Netizen pun turut serta dalam berbagai diskusi di media sosial, mengekspresikan ketidaksetujuan dan kekecewaan mereka terhadap pernyataan tersebut. Pihak-pihak tertentu mengkritik Zulkifli Hasan karena dinilai tidak sensitif terhadap urusan agama dan memanfaatkan momen ibadah untuk tujuan politis.

Selain itu, kekhawatiran muncul bahwa pernyataannya dapat merusak citra dan kepercayaan masyarakat terhadap tokoh-tokoh politik. Di sisi lain, sebagian orang berpendapat bahwa pernyataan Zulkifli Hasan seharusnya dianggap sebagai bahan candaan atau lelucon ringan, tanpa bermaksud merendahkan agama atau menghina praktik ibadah.

Namun, mayoritas tanggapan yang muncul cenderung menunjukkan ketidaksetujuan terhadap gaya komunikasi yang dianggap kurang bijaksana. Meskipun Zulkifli Hasan belum memberikan klarifikasi atau tanggapan lebih lanjut terkait pernyataannya, peristiwa ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dan kesadaran dalam menyampaikan pernyataan, terutama terkait dengan nilai-nilai agama yang sangat sensitif bagi sebagian besar masyarakat.

Sebagai tokoh publik, tindakan dan perkataan Zulkifli Hasan dapat berdampak signifikan terhadap citra dan reputasinya. Oleh karena itu, kejadian ini juga menjadi pelajaran bagi para tokoh politik dan masyarakat umum untuk lebih berhati-hati dalam berbicara, terutama dalam konteks yang melibatkan nilai-nilai keagamaan.  (Zs/Dmkrzy)

Sentimen: negatif (99.5%)