Sentimen
Negatif (100%)
21 Des 2023 : 04.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sleman

Kasus: nepotisme, korupsi

Nawa Bencana Jokowi Dipampang di Aksi Gejayan Kembali Memanggil: Kerja, Kerja, Dikerjain dan Bikin PSN Proyek Sengsara Nasional

21 Des 2023 : 04.31 Views 3

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

Nawa Bencana Jokowi Dipampang di Aksi Gejayan Kembali Memanggil: Kerja, Kerja, Dikerjain dan Bikin PSN Proyek Sengsara Nasional

Sleman, Gatra.com - Sekelompok massa atas nama Aliansi Rakyat Bergerak menyerukan Nawa Bencana Jokowi yang membeber sembilan kesalahan Presiden Joko Widodo dalam merusak demokrasi. Hal itu terungkap di aksi Gejayan Kembali Memanggil di pertigaan Jalan Gejayan, Kabupaten Sleman, Sabtu (16/12).

Nawa Bencana memplesetkan visi Jokowi saat dilantik sebagai presiden pada 2014, yakni Nawa Cita. Dalam sebuah spanduk yang dipampang aksi itu, dijabarkan Nawa Bencana itu yakni memerosotkan demokrasi, melanggengkan represi; merawat nepotisme, menerobos konstitusi; menghancurkan bumi, melestarikan eksploitasi; merusak Indonesia dari pinggiran; dan disfungsi pemberantasan korupsi.

Selain itu, Jokowi juga dianggap membuat biaya pendidikan naik dan membuat rakyat tercekik. "Kerja, kerja, kerja dikerjain!" kata orator menyebut poin ketujuh. Selanjutnya ia membuat banya PSN alias proyek sengsara nasional; dan menggagas food estate yang menyongsong katastrofi pangan. 

"Jokowi dalam statement terakhirnya ia bilang biasa dihina. Tapi pendukungnya yang merespons, melakukan doxing dan serangan terhadap aktivis atau siapapun yang menggunakan hak kebebasan berbicaranya. Dalam hal ini artinya Jokowi sudah mengkhianati reformasi," kata Humas Aliansi Rakyat Bergerak, Dewa Adi Wibawa.

Jokowi juga dianggap melemahkan KPK dan menggerogoti MK. "Adik iparnya dipergunakan sedemikian rupa hingga akhirnya Gibran anaknya muncul sebagai cawapres instan dan terbukti memang (hakim MK) Anwar Usman melakukan pelanggaran etik," katanya.

Dewa mengatakan Aliansi Rakyat Bergerak akan terus turun ke jalan jika kebodohan politik terus dipertontonkan. "Kami sudah muak dengan semua paslon, semua partai politik," katanya.

 

193

Sentimen: negatif (100%)