JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyatakan tak pernah melawan Presiden ke 4 RI dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri forum “Slepet Imin” di Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Mulanya, seorang peserta bertanya soal narasi yang mengatakan dia mengkhianati Gus Dur.

“Jadi ini isu yang selalu muncul setiap pemilu. Jadi begini, Gus Dur itu bukan saja mendidik dan membesarkan saya, tetapi juga sejak kecil menjadi guru, pendamping saya,” ucap Muhaimin.

Baca juga: Cak Imin Mengaku Deg-degan Hadapi Debat Cawapres

Adapun secara garis keturunan, Muhaimin merupakan keponakan dari Gus Dur.

Ia menyebutkan, Gus Dur selalu memberikan ruang dan ujian untuk anak didiknya.

Ketua Umum PKB itu mengeklaim, banyak pihak yang melawan Gus Dur ketika dipecat dari jabatannya.

“Setiap Ketum PKB selalu dipecat Gus Dur. Pak Alwi Shihab, saya dipecat. Semua yang dipecat melawan Gus Dur, kecuali saya. Saya enggak melawan dipecat. Saya terima,” ucap dia.

Menurut dia, Gus Dur kemudian memberikannya ruang untuk bicara dalam dinamika politik yang terjadi di masa-masa awal berdirinya PKB.

“Kemudian Gus Dur memberi tempat klarifikasi yang tepat buat saya, Gus Dur juga memberi kesempatan pada yang lain untuk berkompetisi secara sehat,” ucap Muhaimin.

Baca juga: Persiapan Cak Imin, Gibran, dan Mahfud MD Jelang Debat Isu Ekonomi

Hubugan Muhaimin tak pernah akur dengan anak-anak Gus Dur, seperti Yenny Wahid.

Yenny selalu menyatakan bahwa Muhaimin mengkhianati ayahnya dalam konflik internal di tubuh PKB.