Sentimen
Positif (88%)
20 Des 2023 : 01.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sukabumi

Tokoh Terkait

Kenapa Musim Hujan Desember Malah Cuaca Panas? BMKG Ungkap Alasannya

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

20 Des 2023 : 01.17
Kenapa Musim Hujan Desember Malah Cuaca Panas? BMKG Ungkap Alasannya

 

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Bulan Desember 2023 seharusnya menjadi musim hujan, tetapi yang terjadi saat ini justri cuaca panas yang sangat terik.

Terjadinya cuaca panas di musim hujan Desember dikeluhkan oleh sebagian besar masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengungkap alasan kenapa musim hujan Desember justru cuaca panas.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi Guswanto, dalam sepekan terakhir cuaca panas terjadi di beberapa wilayah terutama di sekitar selatan ekuator.

“Kondisi cuaca panas tersebut secara umum dipicu oleh dominasi cuaca cerah pada siang hari di sebagian besar wilayah di Jawa hingga Nusa Tenggara,” ujarnya dikutip Ayobandung.com dari laman BMKG, 19 Desember 2023.

El Nino dan Dipole Mode Positif juga memengaruhi cuaca di Indonesia, sehingga yang terasa saat ini adalah cuaca panas yang sangat terik. Padahal Desember adalah musim hujan.

Baca Juga: Waspada! BMKG Ungkap Ada Sejumlah Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

El Nino merupakan fase hangat dari pola iklim yang berulang di wilayah tropis Pasifik.

El Nino adalah fenomena terjadinya pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya di Samudera Pasifik bagian tengah.

Sementara itu, Dipole Mode adalah fenomena iklim di Samudra Hindia yang berpengaruh terhadap curah hujan di Indonesia.

Pada saat Dipole Mode Positif, beberapa daerah di Indonesia memiliki curah hujan di bawah normal karena DM (+) merupakan gangguan yang menyebabkan musim kemarau lebih lama.

Berdasarkan citra satelit, cuaca beberapa hari terakhir di Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak ada awan, sehingga sinar matahari langsung mengenai permukaan bumi.

Baca Juga: Gempa Tektonik Guncang Sukabumi M3,2, Info BMKG Kondisi Terkini

Tidak adanya awan hujan tersebut dipicu oleh aktifitas pola tekanan rendah di sekitar Laut Cina Selatan yang menyebabkan berkurangnya aliran massa udara basah ke arah selatan ekuator.

Diprediksi hingga 23 Desember 2023, beberapa wilayah akan mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua.

Kemudian 25 Desember 2023 – 1 Januari 2024, beberapa wilayah dipresiksi akan mengalami hujan dengan intensitas lebat yaitu Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur.***

Sentimen: positif (88.6%)