Madiun (beritajatim.com) – Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Partai Demokrat kepada pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Selain itu, Prabowo juga mengapresiasi kesediaan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk ‘turun gunung’ dalam kampanye nasional nantinya.

“Saya ucapkan terima kasih atas undangan Pak SBY hadir di acara pembekalan caleg DPR RI seluruh Indonesia di Madiun hari ini. Saya diingatkan staf saya (undangan ini), saya bilang ini wajib dan harus hadir. Tadi siang saya dipanggil Presiden Jokowi pada pukul 11.30 WIB. Tepat pukul 15.59 WIB saya turun dari mobil, saya kualat kalau terlambat,” kata Prabowo di depan 580 caleg DPR RI dari Demokrat dan ratusan pengurus Demokrat se-Indonesia serta DPC se-Jatim di Hotel Aston Madiun, Senin (20/11/2023).

Prabowo mengenang masa pendidikan militernya bersama SBY di Akademi Militer. “Beliau tadinya sahabat saya, akhirnya menjadi senior saya. Beliau taruna terbaik, kalau saya nakal. Kalau ada 100 taruna yang dihukum di lapangan, pasti ada taruna Prabowo. Kalau ada 30 yang dihukum, pasti ada taruna Prabowo. Kalau ada 10 dihukum juga ada Prabowo. Kalau ada satu yang sedang dihukum ya itu Prabowo. Itu cerita dulu, sekarang saya kembali ke Akmil itu menjadi Menteri Pertahanan,” ujarnya.

Prabowo merasa menjadi besar dan sungguh-sungguh kuat setelah diendorsement Partai Demokrat. “Saya harap koalisi antara Demokrat dan Gerindra ini jadi koalisi permanen dan jangka panjang. Saya merasa sangat dihormati karena kesediaan Pak SBY turun gunung. Presiden RI keenam mendukung dan berada di sebelah saya, dan Presiden RI ketujuh juga mendukung. Nampaknya rakyat sekarang sudah mengerti dan semangat, dan kita rasakan getaran dukungan rakyat,” tuturnya.

Prabowo mengingatkan agar tidak euforia dan sombong kepada pendukungnya. “Saya ingatkan agar berkampanye dengan santun, baik, jangan mengejek, menghina, menebar hoaks. Kalau kita diserang, senyumin aja. Rakyat tidak suka pemimpin yang congkak, suasana saling curiga, mencari-cari kelemahan, dan kita harus bersatu rukun,” pungkasnya. (tok/ian)