Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jabodetabek, Solo
Tokoh Terkait
Dishub Harus Lakukan Pemeriksaan Pengemudi Jelang Nataru
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, potensi pergerakan pada Nataru tahun ini yaitu 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia, atau sekitar 44,17 juta orang. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang diprediksi sebanyak 19,9 juta orang. Sementara, yang tidak bepergian diprediksi sekitar 83,65 persen.
Selanjutnya, diprediksi puncak arus mudik pada masa libur Natal akan terjadi pada 23-24 Desember 2022. Sementara, puncak arus balik Natal diprediksi terjadi pada 25-26 Desember 2022. Sedangkan, untuk puncak arus mudik masa libur tahun baru diprediksi terjadi pada 30-31 Desember 2022 dan puncak arus balik tahun baru diprediksi terjadi pada 1-2 Januari 2023.
Baca Juga:
Harga Cabai Makin Pedas, Berat dan Gula Sudah di Atas HET Jelang Nataru
Pemeriksaan armada dan awak seluruh penyedia transportasi perlu dilakukan oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menjelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Anggota Komisi B DPRD DKI Hasbiallah Ilyas, pemeriksaan secara menyeluruh penting dilaksanakan memastikan kelaikan pengoperasian armada demi terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban.
"Kegiatan ramp check (pemeriksaan) angkutan itu harus sudah dilakukan. Jangan dadakan. Harus diantisipasi jauh-jauh hari," ucap Hasbiallah Ilyas pada Senin (18/12).
Ia mengimbau, satu pekan sebelum momen libur Nataru, Dishub DKI sudah menyiapkan personel di seluruh terminal dan pelabuhan untuk melakukan pengecekan.
"Keamanan dan kenyamanan calon pemudik itu faktor penting dan itu harus terlihat dari kesiapan armada di terminal maupun di pelabuhan," tuturnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) menuturkan, pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi serta kenek juga penting dilakukan.
"Sopir dan kenek yang tidak sehat jangan dikasih izin jalan. Sampai yang bersangkutan dinyatakan sehat, baru dibolehkan jalan," katanya.
Prediksi pergerakan masyarakat terbesar berasal dari Jabodetabek sebanyak 7,1 juta orang atau 16,5 persen dari total pergerakan 44,17 juta orang. Diikuti Jawa Timur 6,2 juta orang atau 14,5 persen, Jawa Tengah 5,8 juta orang atau 13,6 persen, Jawa Barat 4,4 juta orang atau 10,2 persen, dan Sumatera Utara 3 juta orang atau 6,9 persen.
Di mana, jumlah penumpang yang menggunakan angkutan umum di semua moda mengalami kenaikan 54,62 persen dibandingkan tahun lalu, atau sekitar 14,72 juta penumpang. (Asp)
Baca Juga:
Libur Nataru, Kemenhub Siapkan 28 Bus dan 2 Truk Mudik Gratis Tujuan Solo
Sentimen: positif (99.2%)