Sentimen
Positif (100%)
18 Des 2023 : 11.47
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina, Pertamina Patra Niaga, PT Pelni

Kab/Kota: Tanjung Priok, Banda Aceh, Dumai, Palembang, Pekanbaru, Tebing Tinggi

Kasus: Kemacetan, kecelakaan

Tokoh Terkait

Arus Mudik di Sumut Diprediksi Naik, Dishub Persiapkan Sarana Transportasi dengan Matang

18 Des 2023 : 11.47 Views 1

Sumutpos.co Sumutpos.co Jenis Media: News

Arus Mudik di Sumut Diprediksi Naik, Dishub Persiapkan Sarana Transportasi dengan Matang

SUMUTPOS.CO – Arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024 di Sumatera Utara (Sumut) diprediksi naik dari tahun sebelumnya. Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut telah mempersiapkan dengan matang seluruh sarana transportasi yang akan digunakan, baik darat, laut, maupun udara.

Kepala Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan menyatakan, kapasitas transportasi disesuaikan dengan lonjakan pemudik. “Dipastikan kita siap mengakomodir peningkatan jumlah penumpang,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (16/12). Agustinus mengatakan, demand (permintaan) angkutan jalan diprediksi meningkat 5-10 persen, kereta api 7-15 persen, penyeberangan 50 persen, angkutan laut 45 persen, dan angkutan udara 12 persen. “Sumatera Utara, menurut Survey Kemenub, menduduki peringkat kelima pergerakan asal daerah pelaku perjalanan terbanyak tingkat nasional,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, puncak arus mudik Natal diprediksi terjadi pada 21-23 Desember 2023. Dan pucak arus balik Natal diperkirakan terjadi pada 26-27 Desember 2023. Sementara puncak arus mudik Tahun Baru akan terjadi pada 31 Desember 2023, dan puncak balik Tahun Baru diprediksi akan terjadi pada 1-2 Januari 2024. “Langkah antisipasi di sektor transportasi melibatkan koordinasi intensif, kesiapan sarana mudik, program mudik gratis Nataru, dan pembatasan operasional angkutan barang tertentu. Upaya ini diharapkan mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan, termasuk mengoptimalkan kelaikan operasi angkutan mudik,” bebernya.

Agustinus pun mengimbau pemudik untuk tetap patuh pada peraturan lalu lintas dan memastikan kendaraan dalam kondisi prima. Untuk pengguna kendaraan umum, diharapkan bijak dalam memilih sarana angkutan dan mengatur jadwal perjalanan agar terhindar dari puncak arus mudik/balik. “Sumatera Utara siap memberikan pengalaman mudik yang aman dan nyaman bagi seluruh pemudik saat Nataru,” pungkasnya.

Hutama Karya Apel Siaga

Sementara, PT PT Hutama Karya (Persero) menggelar Apel Siaga, Jumat (15/12) peka lalu, sebagai tanda Tim Satgas Jalan Tol Hutama Karya siap memberikan pelayanan terbaik di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan lokasi apel dipilih di Rest Area KM 36 Tol Pekanbaru-Bangkinang, dikarenakan ingin memperkenalkan rest area fungsional yang baru saja rampung dan akan segera dioperasikan untuk libur Nataru ini.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, mereka memprediksi peningkatan volume lalu lintas (VLL) yang akan melintas di JTTS selama libur Nataru akan meningkat sekitar 24 persen dibandingkan VLL normal. “Dengan peningkatan trafik yang cukup tinggi, kami berharap kepada seluruh petugas untuk dapat amanah dan totalitas dalam menjalankan tugas serta menjaga kesehatan agar pelayanan libur Nataru dapat berjalan dengan lancar,” harap Koentjoro.

Disebutkannya, selama libur Nataru 2023/2024, Hutama Karya mengoperasikan sepanjang 589 km JTTS yang terdiri dari 9 ruas JTTS yang telah beroperasi dengan tarif yaitu Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang-Indralaya (21,93 Km), Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17,8 Km), Tol Pekanbaru-Dumai (131 Km), Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 Km).

Kemudian, Tol Binjai-Langsa Seksi 1 (Binjai – Stabat) (11 Km), dan Tol Sigli-Banda Aceh (Seulimeum – Blang Bintang) (35,85 Km) serta 2 (dua) ruas tol yang berada di Pulau Jawa yaitu Tol JORR-S (14,25 Km) dan Akses Tanjung Priok (11,4 Km). Juga termasuk 5 (lima) ruas yang masih belum bertarif atau gratis yaitu Tol Indralaya-Prabumulih (64,5 Km), Tol Binjai-Langsa (Stabat-Kuala Bingai) (8 Km), Tol Indrapura-Lima Puluh (15 Km).

Kemudian, Tol Sigli-Banda Aceh (Blang Bintang-Baitussalam) (12,7 Km) dan Tol Indrapura-Tebing Tinggi (26,23 Km) yang dikelola oleh PT Hutama Marga Waskita (Hamawas) dan rencananya akan mengoperasikan tanpa tarif sepanjang 53 Km jalan tol yang terdiri dari Tol Bangkinang – Tanjung Alai (24,7), Tol Kuala Bingai – Tanjung Pura (19 Km) dan Kuala Tanjung – Indrapura (9,47 Km).

Koentjoro mengimbau seluruh pengguna jalan untuk berkendara sesuai dengan tata tertib dan ketentuan yang berlaku di jalan tol. “Berkendaralah dengan kecepatan minimum 60 km/jam dan maksimum 100 km/jam, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. Pengguna jalan kita minta untuk segera beristirahat di tempat istirahat terdekat apabila merasa mengantuk. Apabila terdapat keluhan atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol, agar segera melapor ke Call Centre masing-masing ruas tol atau pantau terus informasinya melalui media sosial jalan tol Hutama Karya di @HKTolIndonesia,” pungkasnya.

Pelni Prediksi Penumpang Capai 40 Ribu

Sementara dari jalur laut, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan memprediksi, jumlah penumpang pada libur Nataru 2023-2024 mencapai 40 ribu orang. “Kita memprediksi, untuk arus mudik Nataru di Pelabuhan Belawan mulai 18 Desember 2023 sampai 8 Januari 2024 akan mencapai sekitar 40 ribu penumpang atau ada kenaikan 40 persen dari tahun lalu,”kata Kepala Cabang PT Pelni Medan, Biwa Abi Laksana kepada Sumut Pos, Minggu (17/12).

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Biwa mengaku akan akan menambah frekuensi kedatangan kapal untuk tahun ini. Selain itu, akan ada penambahan satu unit kapal Dorolonda yang akan membantu KM Kelud yang sehari-hari mengangkut penumpang dari Belawan-Batam, maupun sebaliknya. “Jadi untuk Nataru tahun ini, kapasitas kami tingkatan dari kapasitas 2.607 menjadi 3.741 juga frekuensi juga kami tingkatkan,” jelasnya.

Untuk puncak arus mudik, Biwa memprediksi, akan terjadi pada 23 Desember 2023 dan puncak arus balik Nataru akan terjadi pada 4 Januari 2024. “Untuk tanggal 18 sampai 23 Desember akan terjadi 3 kedatangan dan keberangkatan dari Pelabuhan Belawan ke Batam. Bisanya, sehari-hari kapal datang ke Belawan hanya satu kali dalam seminggu. Namun untuk Nataru ini, akan ada kedatangan maupun keberangkatan selama 3 kali dalam seminggu,” bebernya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk hari ini, Senin (18/12), akan ada 3.700 penumpang yang memadati Pelabuhan Belawan, sebagai awal arus mudik Nataru 2023. Untuk masyarakat yang ingin menggunakan kapal laut untuk mudik, bisa mendapatkan tiket secara daring maupun luring di loket yang ada di Kantor Pelni Medan. “Nanti H-10 menjelang Natal, kita akan sediakan posko loket di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Pelni,” sebutnya.

Pj Gubsu Minta BBM dan LPG Aman

Terpisah, Pj Gubsu Hassanudin meminta agar BBM dan LPG di seluruh kabupaten/kota di Sumut, aman saat menghadapi libur Nataru. Pasalnya, pada libur Nataru biasanya akan terjadi peningkatan konsumsi BBM dan LPG. “Untuk itu, kita harus siap siaga memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dengan memastikan stok BBM dan LPG untuk masyarakat harus tercukupi. Tidak terjadi kelangkaan. Karena ini untuk kepentingan masyarakat,” kata Hassanudin saat menerima kunjungan Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar bersama Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Sumut, Jumat (15/12).

Hassanudin berharap, dalam menghadapi libur Nataru nantinya tidak ada kendala yang dialami masyarakat Sumut. Untuk itu, ia berharap adanya kerja sama dari semua pihak, agar arus lalu lintas berjalan lancar, terjaminnya ketersediaan bahan pokok, BBM, LPG, dan juga memberikan keamanan yang dapat menciptakan kenyamanan bagi masyarakat saat libur Nataru nanti.

Sementara itu, Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar menyampaikan, diprediksi terjadi peningkatan konsumsi BBM sekitar 5-10 persen oleh masyarakat saat Nataru. Seperti konsumsi bahan bakar Pertalite, Pertamax, Turbo, yang diperkirakan naik 5-10 persen. Namun untuk bahan bakar solar, diprediksi akan turun karena pada saat itu sektor industri sudah mulai menurunkan operasional.

“Diperkirakan untuk bahan bakar solar turun 3 persen. Sementara untuk peningkatkan konsumsi LPG diperkirakan naik sekitar 3 persen. Dengan segala peningkatan tadi, kebutuhan kita dan stok kita aman. Jadi tidak ada masalah,” katanya. (gus/mag-1/adz)

Sentimen: positif (100%)