Sentimen
Negatif (99%)
15 Des 2023 : 22.53
Tokoh Terkait

Banyak Penipu WA Kuras Rekening di RI, Kenali Modusnya!

15 Des 2023 : 22.53 Views 1

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Banyak Penipu WA Kuras Rekening di RI, Kenali Modusnya!

KNews.id – WhatsApp jadi salah satu tempat penipu untuk melancarkan aksi kejahatannya. Mereka berusaha menjerat para korban untuk bisa menguras rekening dan mendapatkan uang. Para penipu juga berusaha untuk membuat akun rekening palsu. Jadi akun rekening tersebut dibuat dengan atas nama orang lain.

“Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank mereka ambil,” kata Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, para penipu menjalankan sejumlah modus penipuan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Tawaran Menggiurkan di WA

Salah satu ciri penipuan adalah tawaran yang tidak masuk akal dan menggirukan. Misalnya harga ponsel yang dijual dengan harga sangat murah dari harga pasar.

“Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam,” kata Semuel.

2. Telepon, Chat atau SMS Tidak Jelas di WA

Tanda lainnya adalah pesan tidak jelas yang masuk ke HP korban. Pesan tersebut juga berasal dari orang yang tidak dikenal.

Mereka akan berusaha menghubungi melalui telepon, chat WhatsApp ataupun melalui SMS. Salah satu contoh yang sempat dikenal masyarakat adalah file undangan pernikahan palsu.

“Contoh kan undangan, yang kirim undangan enggak dikenal, yang nikah enggak kenal. Kekepoan masyarakat main klik aja,” jelasnya.

3. Social Engineering di WA

Para penipu akan melancarkan aksi social engineering untuk bisa menjerat korbannya. Mereka akan mengincar kelemahan-kelemahan korban.

“Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita,” kata Semuel.

Dengan mempermainkan psikologis korban, maka dengan mudah pencuri akan memanipulasi dan mencuri data. Misalnya, dengan menakut-nakuti bahwa perangkat korban telah terjangkiti malware. Lalu, dari situ menawarkan diri untuk memberikan jasa perbaikan padahal malah mencuri identitas korban.

(Zs/CNBC)

Sentimen: negatif (99.8%)