Sentimen
Positif (99%)
14 Des 2023 : 20.33
Informasi Tambahan

Event: Rezim Orde Baru

Kab/Kota: Menteng, Pandeglang, Serang, Cilegon

Kasus: pengangguran, KKN, nepotisme, korupsi

Mahfud MD Ungkit Pemilu Zaman Orde Baru: Setahun Sebelum Pemilu Sudah Ada Hasilnya

14 Des 2023 : 20.33 Views 4

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Mahfud MD Ungkit Pemilu Zaman Orde Baru: Setahun Sebelum Pemilu Sudah Ada Hasilnya

PIKIRAN RAKYAT - Usai debat Pilpres perdana pada Selasa, 12 Desember 2023 malam, Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD langsung keliling ke sejumlah titik di Provinsi Banten, Rabu, 13 Desember 2023.

Pertama, Mahfud MD menghadiri Seminar Kebangsaan di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten. Acara itu juga dihadiri politikus PDI Perjuangan, Rano Karno, Rektor Universitas Faletehan, Prof. Andiko Nugraha Kusuma, dan sejumlah civitas akademika.

Di depan ratusan mahasiswa, Mahfud MD bicara tantangan menuju Indonesia Emas 2045 dari perspektif politik dan hukum. Dikatakan Mahfud, Indonesia Emas 2045 diharapkan betul-betul menjadi negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

"Sekarang ini kita sudah merdeka. Namun, kemerdekaan kita masih tersandera oleh perilaku politik maupun geopolitik dunia," kata Mahfud.

Ke depan, Indonesia dinilainya sudah harus mampu menentukan posisi di kancah dunia. Indonesia 2045 harus sudah tidak ada orang miskin, tak ada pengangguran, lulusan SMA seluruhnya masuk ke perguruan tinggi, dan 2045 Indonesia akan menjadi negara keempat terbesar di dunia. Setelah China, India, Amerika.

Prasyarat menuju itu, kata Mahfud, adalah demokrasi dan hukum yang baik. Demokrasi ditandai oleh Pemilu secara periodik. Pemilu memberi kesempatan kepada rakyat menilai dan memvonis pemimpinnya.

Beda pemilu Orde Baru dan sekarang

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD menyapa para Sahabat Muda Mahfud saat menghadiri pertemuan di Posko Teuku Umar no 9, Menteng, Jakarta, Kamis (30/11/2023). Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memperkenalkan sosok Mahfud MD sebagai Cawapres nomor urut 3 kepada generasi muda yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa. ANTARA FOTO

Zaman Orde Baru, asas Pemilu adalah langsung, umum, bebas, dan rahasia. Namun, di zaman Orde Baru, asas itu sekadar formalitas. Saat ini, Pemilu mengusung asas langsung, umum, bebas, dan rahasia, ditambah jujur dan adil.

"Pemilu Orde Baru dulu enggak adil. Setahun sebelum Pemilu sudah bisa ada hasilnya. Dulu selalu ada intimidasi. Direpresi dan ditekan. Kalau seniman, diteror dan dikecilkan," tuturnya.

Di zaman Reformasi ini, katanya, sudah ada instrumen hukum Pemilu yang lebih adil. Penyelenggara seperti Pemilu, KPU, Bawaslu, kini independen dipilih DPR.

"Sehingga, kalau ada kecurangan, lebih banyak dilakjkan kontestan. Ya memang masih ada sih orang ndablek, bukan kontestan, ikut-ikutan merepsesi," tuturnya.

Kedua adalah penegakan hukum. Zaman Orde Baru, praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) amat menjamur. Karenanya, praktik ini dikoreksi oleh Reformasi.

"Sehingga setiap ada gejala muncul KKN, itu harus dilawan. Supaya kita tidak kembali lagi ke Orde Baru. Kalau SDA dikelola dengan baik, diberantas korupsinya. Indonesia Emas akan terwujud," katanya.

Diingatkan, Indonesia bisa bubar jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan. Kalau negara sudah berlaku tidak adil, maka potensi bubar akan semakin besar. "Negara tidak adil itu berarti disorientasi. Kalau dibiarkan muncul distrust atau ketidakpercayaan. Lalu muncul disobedience atau pembangkangan. Dan selanjutnya bisa disintegrasi," tuturnya.

"Semangat Fatahillah, adalah semangat melawan kesewenang-wenangan, penjajahan, dan ketidakadilan. Mahasisa Universitas Faletehan harus terus menyuarakan penegakan hukum dan keadilan," tuturnya.

Mahasiswa sebagai warga negara, kata Mahfud, punya hak memilih dalam sebuah proses Pemilu yang bermartabat, terbuka, jujur, dan adil.

"Saudara boleh memilih siapa saja. Tapi yang penting, memilih tidak dalam ancaman. Kampus harus terus menyuarakan Pemilu yang benar. Pemilu itu bukan memilih musuh, tetapi memilih kawan untuk memimpin. Dan yang terpilih harus didukung," katanya.

Rektor Andiko mengungkapkan kebanggaannya karena Universitas Faletehan dihadiri oleh Menko Polhukam.

"InsyaAllah Indonesia dapat mencapai emasnya di 2045. Apalagi jika yang mengawalnya adalah sosok berintegritas seperti Pak Mahfud. Kepada mahasiswa, jadikan arahan Prof. Mahfud sebagai bekal ke depan," kata Andiko.

Setelah seminar ini, Mahfud menghadiri dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat Banten di Rumah Pemenangan Ganjar Mahfud, Desa Warunggunung, Lebak, Banten. Selanjutnya dialog dan orasi kebangsaan dengan ulama se-Banten, di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Cidahu, Cidasari Pandeglang Banten bersama Abuya Muhtadi.***

Sentimen: positif (99.7%)