PIKIRAN RAKYAT - Calon presiden (capres)  nomor urut 1, Anies Baswedan berjanji akan memberikan perlindungan hukum gratis apabila dirinya menjadi presiden. Layanan yang diberikan melalui program Hotline Paris itu ditujukan untuk memudahkan masyarakat, dengan cara menyiapkan pengacara. 

Janji tersebut disampaikannya saat berkampanye di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau pada Rabu, 13 Desember 2023.  

"Kita akan alokasikan anggarannya, lebih dari yang sudah disiapkan sekarang. Kita juga siapkan pengacara yang mau memberikan ilmu dan pengetahuannya untuk membela rakyat," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Kamis, 14 Desember 2023. 

Nantinya, akan ada nomor telepon yang disiapkan dan bisa dihubungi selama 24 jam.

Baca Juga: Ganjar dan Prabowo Satu Suara Soal Penanganan Konflik di Papua, Dialog Damai Tanpa Kekuatan Militer

"Nomor hotline-nya memang nomor pengacara gratis. Sehingga namanya Hotline Paris," ujarnya. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai bahwa bantuan hukum merupakan salah satu bentuk tanggung jawab negara kepada rakyatnya. Menurutnya, bantuan itu sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil lantaran masih banyak yang tak memiliki jalur untuk mendapatkan bantuan hukum.

"Ini salah satu usaha kita untuk membuat masyarakat merasa terlindungi. Bagi rakyat yang kuat, mereka punya jalur untuk mendapatkan pengacara, namun bagi rakyat yang lemah mereka tidak punya jalur untuk mendapatkan itu. Maka kita berikan bantuan," ujarnya.

Terkait dengan penamaan Hotline Paris, Anies Baswedan mengatakan bahwa nama tersebut diambil dari Hotman Paris yang merupakan salah satu pengacara kondang di Tanah Air. Hal itu telah dikomunikasikan kepada Hotman Paris dan mendapat respons yang positif.

"Responnya positif. Mungkin beliau adalah salah satu pengacara pertama yang diajak," tuturnya. 

Sebelumnya, Anies Baswedan juga sempat membahas program perlindungan hukum gratis itu dalam acara debat perdana Pilpres 2024 pada Selasa, 12 Desember 2023. 

Apabila menang pada Pilpres 2024, Anies Baswedan juga berjanji untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur mikro. Menurutnya, hal tersebut merupakan kebutuhan mendasar yang harus dipenuhi pemerintah.

"Perubahan ke depan adalah memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dasar; membangun bukan saja infrastruktur besar, tetapi juga infrastruktur mikro. Apa itu? Contohnya, fasilitas air minum, jalan kampung, dan lainnya," katanya. 

Ketika melangkahkana kakinya ke Kampung Bata di Kota Pekanbaru, Anies Baswedan pun melihat bahwa tempat tersebut masih luput dari perhatian negara. Oleh karena itu, ia berjanji untuk membuat kampung tersebut semakin maju, tanpa menggusurnya. 

Ada sejumlah poin yang diprioritaskan, di antaranya memperindah kampung, menaikkan anggaran desa, membuat puskesmas dan posyandu lebih proaktif, serta mengajak warga untuk ikut serta dalam pembangunan kampung.

"Kami akan kerjakan itu agar kampung-kampung merasakan kemajuan, tak kalah dengan kawasan urban lainnya. Maka dari itu, kami ingin memberikan perhatian yang lebih pada kampung terkait pemenuhan infrastruktur dasarnya," ujarnya.***