Sentimen
Negatif (100%)
12 Des 2023 : 23.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Diakui Salahi SOP, Timbulkan Bau hingga Sebabkan Balita Sakit, Kata DLH Ternak Maggot di TPS3R Sepang Tidak Mungkin Ditutup

12 Des 2023 : 23.10 Views 1

Poros.id Poros.id Jenis Media: Regional

Diakui Salahi SOP, Timbulkan Bau hingga Sebabkan Balita Sakit, Kata DLH Ternak Maggot di TPS3R Sepang Tidak Mungkin Ditutup

 

POROS.ID - Fungsional Penyuluh DLH Kota Serang, Asep Saefudin mengakui adanya  kesalahan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) pada pengelolaan sampah organik dan ternak maggot di TPS3R Sepang.

Bahkan sebelumnya, aktivitas pengelolaaan sampah dan ternak maggot di TPS3R Sepang itu pun menurutnya sempat mendapatkan protes dari emak-emak Komplek karena menimbulkan bau menyengat. Kemudian pihaknya  langsung memperbaiki SOP di lokasi.

Menurut Asep, pada saat bau muncul, itu disebabkan banyak sampah yang belum terurai oleh maggot. Hal ini dikarenakan, maggot mengalami putus siklus akibat cuaca panas berkepanjangan, karena telur maggot kosong.

"SOP-nya kita perbaiki, karena kemarin ada putus siklus dari maggotnya. Saya juga sudah ketemu warga dan meminta waktu untuk pembenahan agar tidak menimbulkan bau," ungkapnya.

"Kami menyadari ada kendala dalam menyelesaikan sampah organik oleh maggot. Sampah organik belum terurai oleh maggot," imbuhnya.

Kata Asep, untuk mengatasi hal itu, pihaknya segera mencari solusi dengan membuang sampah yang sekiranya bakal tidak terurai ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong.

"Jadi hari ini kita udah meminta ke temen-temen di lapangan, agar sampah yang bakal tidak terurai itu dibuang ke TPSA," katanya.

 Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, ketika ada permintaan agar TPS3R Sepang ditutup, menurutnya tidak mungkin. Karena, Keberadaan TPS3R memliki fungsi mengurangi volume sampah yang langsung dibuang ke TPSA Cilowong.

"Kalau warga meminta ditutup, berarti sama saja dengan menghambat program pemerintah," katanya.

Meski demikian, Asep mengakui, memang dalam pengelolaan sampah di TPS3R Sepang ini, tidak dibiayai oleh pemerintah dan pengelolaannya hanya dilakukan komunitas.

Adapun untuk pembangunannya pada 2010, itu dibangun Pemkot Serang melalui Dinas PUPR Kota Serang.

"Pengelolaan TPS3R ini memang tidak ada pembiayaan pemerintah, kita sudah sempat mengusulkan, namun mentok di TPAD," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Warga Komplek Griya Sukses, Kelurahan Serang, mendesak Pemkot Serang segera menutup aktifitas Tempat Pengelolaan Sampah, Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) dan rumah magot lantaran dianggap telah menimbulkan banyak dampak buruk bagi masyarakat.

Keberadaan TPS3R dan rumah magot yang berdiri di tengah lingkungan perumahan atau komplek itu, dinilai sama sekali tidak memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, namun sebaliknya yang timbul hanya mudharat. Salah satunya diduga kerap menimbulkan wabah penyakit.

Sentimen: negatif (100%)