JAKARTA- Kisah Soekarno semasa hidupnya hanya diam dan menolak melawan Soeharto, menarik untuk diulas.

Soekarno dan Soeharto adalah dua tokoh penting nasional yang dikenal oleh semua masyarakat. Kepemimpinan mereka sangat menarik untuk dibahas lebih dalam lagi karena pada masa kepemimpinan Soekarno, Soeharto sempat ingin menggulingkan kekuasaan Soekarno.

Meskipun Soekarno tahu bahwa Soeharto menguasai masa kepemimpinannya namun Soekarno menolak untuk melawan Soeharto. Soekarno menghindari perlawanan dengan Soeharto dikarenakan ia tidak ingin adanya pertumpahan daran dengan bangsanya sendiri.

Dilansir beragam sumber, Selasa (12/12/2023), awal mula Soeharto menjadi pahlawan dan menggantikan posisi Soekarno adalah pada saat peristiwa kelam G30S PKI.

Pada peristiwa tersebut Soeharto adalah seorang TNI AD yang berhasil selamat dari aksi penculikan PKI. Pada saat itu juga Soeharto berhasil membubarkan PKI yang tidak dibubarkan oleh Soekarno.

Hal ini yang semakin membuka jalan Soeharto sebagai pahlawan nasional di mata masyarakat. Lantaran, Soeharto melihat sebuah peluang untuk menggulingkan kekuasaan Soekarno pada saat Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) tahun 1966. 

Follow Berita Okezone di Google News

Supersemar yang awalnya hanya surat perintah namun malah menjadi bumerang bagi Soekarno. Tidak hanya Supersemar yang digunakan Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan tetapi juga diperkuat dengan Keputusan MPRS.

Soeharto mengalami hambatan saat ingin menggulingkan Soekarno. Soekarno masih memiliki pengaruh yang sangat besar dan memiliki dukungan dari TNI AD.

Soeharto pernah terseret kasus korupsi sehingga ia dikucilkan oleh petinggi TNI AD. Soekarno sadar dengan sikap Soeharto yang ingin menggulingkan kekuasaannya namun ia tidak mau melawan Soeharto hanya untuk kekuasaan