Sentimen
Netral (64%)
12 Des 2023 : 06.02

Lawan Hoaks Jelang Pemilu 2024, Perlu Kolaborasi

12 Des 2023 : 13.02 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Lawan Hoaks Jelang Pemilu 2024, Perlu Kolaborasi

Jakarta (beritajatim.com) – Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) menemukan dalam rentang waktu Januari hingga September 2023 mengungkapkan adanya 1.731 hoaks di media sosial (medsos). Dari jumlah itu, hoaks politik sebesar 54%.

Menurut Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho, hal ini merupakan ancaman serius yang dapat merugikan kesempatan publik untuk menilai kandidat dengan jelas, meningkatkan potensi konflik, dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu. “Hoaks bisa disebut sebagai ancaman serius Pemilu 2024,” ujarnya dalam Seminar Nasional Kolaborasi Melawan Disinformasi.

Untuk itu, lanjut Septiaji, menghadapi hoaks atau disinformasi itu, Mafindo bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang didukung oleh Google News Initiative (GNI), berkolaborasi melalui Cekfakta.com. Cekfakta.com adalah website kolaborasi tiga lembaga yang melibatkan puluhan media online yang memiliki kanal Cek Fakta. Isinya adalah konten klarifikasi atau bantahan (debunk) atas hoaks yang beredar di berbagai platform medsos.

“Tak hanya men-debunk hoaks, melalui program Cek Fakta, Mafindo melakukan edukasi,” katanya.

Selain itu, Septiaji menambahkan, ada sejumlah kerjasama atau kolaborasi yang diadakan Cekfakta dan berbagai pihak tersebut. Multipihak itu akan menandatangani MoU bersama untuk bergabung dalam gerakan kolaborasi Cek Fakta. Mereka berkomitmen melawan disinformasi pemilu yang bisa menjadi ancaman.

“Seminar ini perlu kita jadikan ajang bersama untuk memulai kolaborasi dalam melawan disinformasi jelang pemilu 2024. Para mitra kolaborasi yang sudah tergabung di Koalisi Cek Fakta dapat saling mengambil peran untuk gerakan kolaborasi bersama untuk melawan disinformasi,” ujar Septiaji.

Cekfakta yang diluncurkan menjelang pemilu 2018 yang lalu kini telah menjangkau lebih dari 100 peserta pelatihan dari seluruh Indonesia. Tahun ini, Google meningkatkan dukungannya untuk memerangi misinformasi melalui komitmen kemitraan dengan Cekfakta senilai $1,2 juta USD untuk mengembangkan koalisi menjadi 300 organisasi berita, dan mendukung perjuangan mereka melawan misinformasi.

Ini adalah kesempatan unik untuk melawan misinformasi dengan kerjasama, wawasan, dan kegigihan koalisi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

BACA JUGA:

Video Jokowi Berpidato dalam Bahasa Mandarin Dipastikan Hoaks

Kepala Sekretariat Cek Fakta Adi Marsiela juga berharap, Seminar Nasional ini merupakan momentum untuk memperkuat gerakan kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, kalangan swasta, media, dan komunitas. Kolaborasi menjelang 2024 ini tak hanya dilakukan di tingkat pusat, juga daerah. Kolaborasi ini tak hanya melibatkan penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu juga multipihak.

“Kita berharap gerakan kolaborasi ini tidak hanya selesai pada momen pemilu 2024. Masih banyak PR yang harus kita kerjakan bersama untuk melawan mis/disinformasi yang beredar,” katanya. [hen/but]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Sentimen: netral (64%)