Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kekerasan seksual
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Sekjen PBB Sebut Serangan Hamas Tak Bisa Jadi Alasan Israel Gempur Palestina
Detik.com Jenis Media: Metropolitan
Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat di tengah kebrutalan Israel menggempur Jalur Gaza, Palestina. Dalam pertemuan itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyebut serangan Hamas tidak akan pernah bisa membenarkan 'hukuman kolektif' Israel terhadap warga Palestina.
"Pada saat yang sama, serangan yang dilakukan Hamas tidak akan pernah bisa membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina," kata Guterres dilansir AFP, Sabtu (9/12/2023).
Kebrutalan serangan Israel di Gaza telah memakan banyak korban jiwa. Kementerian Kesehatan di Gaza mencatat, pertempuran yang terjadi berminggu-minggu itu telah menewaskan 17.487 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Guterres dan sekelompok negara Arab sedang mengupayakan untuk segera melakukan gencatan senjata. Ia juga menyerukan agar ratusan sandra segera dibebaskan tanpa syarat.
"Sekitar 130 sandera masih disandera. Saya menyerukan pembebasan mereka segera dan tanpa syarat, serta perlakuan manusiawi dan kunjungan Komite Palang Merah Internasional sampai mereka dibebaskan," ucap Guterres.
Serangan Hamas pada 7 Oktober lalu dibalas Israel dengan serangan yang membombardir Gaza dan mengirimkan tank serta pasukan darat. Namun, Guterres kembali menegaskan serangan yang menyebabkan 1.200 warga Isreal tewas itu tidak bisa menjadi alasan pembenaran Israel menyerang Gaza tanpa henti.
"Saya mengutuk serangan-serangan itu. Saya terkejut dengan laporan kekerasan seksual," ujar Guterres.
"Tidak ada pembenaran untuk sengaja membunuh sekitar 1.200 orang, termasuk 33 anak-anak, melukai ribuan lainnya, dan menyandera ratusan orang," tambahnya.
Guterres mengupayakan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza untuk mencegah potensi semakin buruknya dampak bagi rakyat Palestina dan seluruh Timur Tengah.
Namun, Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert Wood mengatakan meski AS sangat mendukung perdamaian abadi, di mana Israel dan Palestina dapat hidup dalam damai dan aman, tapi AS tidak mendukung seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.
"Ini hanya akan menjadi benih bagi perang berikutnya," imbuh Wood.
(fas/fas)Sentimen: negatif (99.2%)