Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: BTS
Tokoh Terkait
Ganjar Akui Diskusi dengan Jokowi sebelum Putuskan Maju di Pilpres 2024
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Ganjar Pranowo mengungkapkan tak mudah membuat keputusan untuk maju sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Keputusan tersebut diambil Ganjar setelah melakukan diskusi panjang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Tidak tanggung-tanggung, butuh 2 tahun bagi Ganjar untuk berdiskusi dengan Jokowi sampai akhirnya memantapkan keputusan menerima amanah dan maju sebagai capres.
Baca Juga
Ganjar Pranowo Diangkat Jadi Warga Kehormatan Adat Dayak Kenyah
Menurut Ganjar, diskusi panjang yang dilakukannya dengan Jokowi semata-mata untuk mengetahui apa saja yang menjadi tugas dan tanggung-jawab presiden Indonesia ke depan, yang akan menggantikan Jokowi.
Ia pun membocorkan, diskusi panjang yang dilakukannya dengan Jokowi akhirnya sampai pada satu titik yang memantapkan niatnya maju sebagai capres. Titik itu adalah keberlangsungan pembangunan dan kebijakan untuk memajukan Indonesia.
Tak hanya itu, mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun berani mengklaim bahwa dia siap menjadi capres untuk keberlangsungan yang diinginkan Jokowi.
"Saya itu mau maju capres diskusi awalnya sama Pak Jokowi. Saya diskusi berdua panjang sekali sampai pada satu titik butuh keberlangsungan dan itu Ganjar. Gitu," kata Ganjar.
Dia menjelaskan, beberapa topik yang menjadi fokus diskusi dengan Jokowi antara lain, birokrasi bersih, hilirisasi, pertumbuhan ekonomi, dan bagaimana melakukan gebrakan dalam kebijakan.
"Kami diskusi birokrasi bersih, kami diskusi hilirisasi, kami diskusi pertumbuhan ekonomi, kami diskusi bagaimana menggebrak dan sebagainya. Kami diskusi 2 tahun, saya bocorkan di Habibi center ini," ungkapnya.
Tanggapan Ganjar tersebut sekaligus menjawab pertanyaan apakah dia akan meneruskan kebijakan hilirisasi energi yang dilakukan Jokowi. Pasalnya, ada kabar yang beredar seolah-olah Ganjar tidak mau meneruskan hilirisasi.
Baca Juga
Diresmikan Presiden Jokowi, SPAM Kali Dendeng Kupang Bisa Aliri 15 Ribu Rumah Tangga
Ganjar pun memaparkan, hilirisasi yang dilakukan saat ini sudah berjalan bagus, meskipun baru nikel yang menjadi fokus. Hal ini harus dilanjutkan karena ada banyak sekali sumber daya alam (SDA) Indonesia yang harus dihilirisasi.
Terkait hilirisasi nikel, lanjutnya, butuh keberlangsungan hingga tuntas. Pasalnya, tujuan dari hilirisasi nikel adalah agar Indonesia tidak hanya mengekspor biji nikel mentah, tetapi bisa memproduksi baterai.
"Hilirisasi nikel itu kan ujungnya produksi baterai. Apakah kita sudah sampai ke baterai? Belum. Maka tugas saya adalah menuntaskan hilirisasinya sampai end to end-nya harus selesai," kata Ganjar.
Dia menjelaskan, hilirisasi SDA selanjutnya yang harus dilakukan Indonesia adalah industri pertanian, perkebunan, kelautan, bahkan digital. Untuk melakukan semua itu, dibutuhkan analisis yang komprehensif, sumber daya manusia (SDM) harus disiapkan, dan perlu mitigasi yang mana yang harus didahulukan hilirisasinya.
"Jangan-jangan kalau infrastruktur IT kita lebih bagus BTS sudah ada di mana-mana, kemudian remote area bisa mengakses, jangan-jangan hilirisasi industri digital yang pertama. Lalu industri kreatifnya jalan, jangan-jangan ekonomi akan tumbuh dari ekonomi kreatif ini, dan kemudian kita mengurangi yang sumber daya alam, jangan-jangan loh, sehingga kita bisa menghemat untuk anak cucu kita kelak sambil para peneliti menyiapkan hal-hal yang lebih baik untuk kita mengelola itu," tutup Ganjar. (Pon)
Baca Juga
Tak Setuju Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, Cak Imin: Bahaya untuk Demokrasi
Sentimen: positif (93.8%)