Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Starbucks
Kasus: korupsi
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Aksi Boikot Produk Pro-Israel di Maroko Sukses, Starbucks dan H&M Bakal Tutup Akhir Tahun 2023
Vivanews.com Jenis Media: Nasional
Selasa, 5 Desember 2023 - 04:36 WIB
Maroko – Starbucks dan H&M akan ditutup secara permanen di Maroko sebelum akhir tahun 2023, karena menurunnya peminat terkait dengan kampanye boikot yang sedang berlangsung terhadap perusahaan tersebut.
Baca Juga :
PBB: Hampir 1,9 Juta Warga Palestina di Gaza Mengungsi Sejak 7 Oktober“Menurut informasi yang dapat dipercaya, dua merek besar global, terutama merek pakaian siap pakai asal Swedia, H&M dan jaringan kopi bergengsi asal Amerika, Starbucks, akan meninggalkan Maroko mulai tanggal 15 Desember,” tulis media Maroko tersebut pada Kamis, 30 November.
Pengumuman tersebut dilaporkan telah menciptakan suasana kecemasan dalam lingkaran ekonomi di negara itu, karena kedua merek tersebut mempekerjakan ratusan warga Maroko.
Baca Juga :
Sidang Kasus Korupsi Netanyahu Kembali Digelar Usai Jeda 2 Bulan pembukaan gerai H&M Photo : VIVA.co.id/Rizky Sekar AfrisiaBerbicara kepada beberapa karyawan di toko-toko perusahaan tersebut, mereka mengaku tidak mengetahui laporan penutupan toko tersebut. Namun mereka sadar bahwa toko-toko itu sedang mengalami kesulitan keuangan karena kurangnya peminat.
Baca Juga :
Eks Kepala Dinas Keamanan Israel Desak Netanyahu Mundur"Ini akan menjadi bencana, kami memiliki lebih dari 100 karyawan. Ke mana kami akan pergi setelahnya? Mudah-mudahan laporan itu tidak benar," kata seorang pekerja di toko Starbucks, dikutip dari The New Arab, Senin, 4 Desember 2023.
Starbucks memiliki 18 lokasi di Maroko, sementara H&M sejauh ini baru membuka empat toko di negara Afrika Utara itu.
Dimiliki oleh anak perusahaan Maroko dari raksasa waralaba Kuwait Al Shaya, kedua merek tersebut akan menanggung beban terbesar dari kampanye boikot yang menargetkan merek-merek dan toko-toko Barat yang berbagi postingan permintaan maaf tentang perang Israel di Gaza.
Meski demikian, beberapa pengguna media sosial di Maroko merayakan berita tersebut sebagai kemenangan kampanye boikot pro-Palestina. Pada saat yang sama, pihak lain mempertanyakan masa depan ribuan pekerja yang akan diberhentikan jika terjadi penutupan.
Keselamatan Warga Israel di 80 Negara Makin Terancam, Begini Kata Dewan KeamananPerang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza masih terus berlanjut sampai detik ini. Ratusan korban jiwa bertambah usai gencatan senjata sementara dilakukan pekan lalu.
VIVA.co.id
5 Desember 2023
Sentimen: negatif (57.1%)