Jember (beritajatim.com) – Serapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jember saat ini sudah mencapai 34 persen, sejak disahkan oleh gubernur Jawa Timur pada Mei 2021.

“Mei masih persiapan-persiapan. Juni (berjalan). Lelang-lelang sudah dimulai. Beberapa pekerjaan sudah berjalan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Mirfano.

Terpisah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jember Tita Fajarwati menambahkan, dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) sudah mulai mencairkan anggaran. “Lelang sudah mulai. Apalagi untuk PL (Penunjukan Langsung) sudah banyak uang muka yang diajukan,” katanya.

Tita mengatakan, ada standar operasi pengajuan pencairan anggaran. “Dalam satu dua hari sudah bisa cair. Dari OPD sekarang sudah banyak kemajuan. Kendala yang berarti sepertinya tidak ada. Mungkin karena step by step, kami terlambat di (pengesahan) APBD,” katanya.

Belanja Tak Terduga (BTT) sudah terealisasi sekitar 17 persen dari Rp 98 miliar. Semula BTT dianggarkan Rp 21 miliar dan belakangan ditambah Rp 77 miliar.

Selain Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember juga menyusun Perubahan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah). “BPKAD sedang menyusun perhitungan ruang fiskal. Kemudian setelah Perubahan RKPD, kami menyusun KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Perubahan Plafon Anggaran Sementara). Memang waktunya barengan begitu,” kata Mirfano.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Jember Ayub Junaidi mengatakan, besar serapan anggaran tersebut perlu diapresiasi. “Mengingat APBD tidak mulai dari Januari, tapi Mei 2021,” katanya. [wir/but]

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks