Sentimen
Netral (44%)
5 Des 2023 : 03.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Johar Baru, Senen

Partai Terkait

Mendag Kaget Harga Cabe Meroket, Ferdinand: Lah, Situ jadi Menteri Buat Apa?

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

5 Des 2023 : 03.02
Mendag Kaget Harga Cabe Meroket, Ferdinand: Lah, Situ jadi Menteri Buat Apa?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ferdinand Hutahaean, melancarkan kritikan pedas terhadap Menteri Perdagangan yang mengungkapkan keterkejutan terhadap naiknya harga cabe.

Ferdinand mengecam sikap Menteri Zulkifli Hasan dengan mengatakan, kejadian tersebut mencerminkan kurangnya pemahaman dan ketidaksiapan dalam menghadapi dinamika ekonomi.

Dalam keterangannya di aplikasi X @ferdinand_mpu, dia menyampaikan hal itu menjadi alasan bangsa Indonesia sulit menjadi maju.

"Itulah mengapa bangsa kita sulit maju," ujar Ferdinand (4/12/2023).

Menurut Ferdinand, seorang Menteri yang harusnya mengurus perdagangan malah kaget dengan harga cabe yang meroket.

"Menteri yang seharusnya mengurus perdagangan malah kaget dengan harga cabe," Ferdinand menuturkan.

Ferdinand kemudian mempertanyakan kinerja Zulkifli Hasan dalam posisinya sebagai orang nomor satu di Kementerian Perdagangan.

"Lah, situ jadi menteri buat apa kalau tidak siap menghadapi perubahan harga dan kondisi ekonomi?," tukasnya.

Kritikan Ferdinand Hutahaean mencerminkan tanda tanya besar terhadap kinerja pemerintah dalam mengelola sektor perdagangan.

Diketahui sebelumnya, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, melakukan pemantauan stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Senin (4/12/2023).

Zulhas, yang didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim, mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui harga cabe yang mencapai Rp120.000 per kilogram.

Keterkejutan ini menjadi sorotan karena Zulhas sebelumnya juga mengalami kejadian serupa saat melakukan sidak di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pekan lalu.

Saat itu, harga cabai rawit masih tinggi, mencapai Rp100.000 per kilogram, meskipun di Jawa Timur harga cabai rawit sudah turun drastis.

Dalam komentarnya, Zulhas menyatakan keterkejutannya terhadap fluktuasi harga cabe yang terus tinggi di pasar-pasar yang ia kunjungi.

Hal ini mencerminkan keprihatinan terhadap stabilitas harga dan keberlanjutan pasokan barang kebutuhan pokok di tengah masyarakat.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: netral (44.4%)