2 Desember 2023 04:32 WIB

Mahfud menegaskan bahwa penegakan hukum tidak boleh diintervensi.

Mahfud Md saat konferensi pers di Kantor Kominfo, Selasa (23/5/2023). (YouTube)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menko Polhukam Mahfud Md turut menanggapi cerita mantan Ketua KPK periode 2015-2019, Agus Rahardjo yang mengaku pernah diminta menghentikan kasus korupsi e-KTP oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mahfud Md mengaku tidak tahu kebenaran cerita Jokowi melakukan intervensi terhadap kasus korupsi e-KTP. Ia menyebut hanya Agus Rahardjo lah yang tahu kebenaran cerita tersebut.

"Tapi apakah itu benar atau tidak, bahwa presiden mengintervensi Pak Agus, itu Pak Agus yang tahu," kata Mahfud kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Jumat (1/12/2023).

Stafsus Presiden Ungkap Hubungan Jokowi dan Megawati Usai Pidato Singgung Penguasa Bertindak Seperti Zaman Orba

Mahfud yang juga cawapres nomor urut tiga itu mengaku baru tahu cerita tersebut. Pasalnya, Agus Rahardjo baru mengungkapkan ke publik baru-baru ini.

"Kalau kita kan enggak ada yang tahu, baru dengar sekarang juga. Dan pengakuannya juga enggak pernah bilang orang lain kecuali saat ini. Terpaksa bilang karena ditanya," ujarnya.

Meski demikian, ia menyerahkan kebenaran cerita tersebut kepada masyarakat. Ia hanya menegaskan bahwa penegakan hukum tidak boleh diintervensi.

"Ya biar masyarakat menilai bagaimana kasus ini. Tapi memang kita tidak boleh mengintervensi penegakan hukum. Saya sendiri ndak pernah," pungkasnya.