Menkeu Bagikan Insentif PPN DTP Rumah Rp5 M, Ini Tujuannya!
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengungkapkan perekonomian global masih menghadapi risiko ketidakpastian. Utamanya dipicu oleh meningkatnya tensi geopolitik dan perlambatan ekonomi di Tiongkok, serta gejolak di Amerika dan Eropa.
Menurut Febrio, hal ini akan berdampak pada pelemahan kinerja ekspor-impor dan semakin ketatnya likuiditas di pasar keuangan. Selanjutnya, kondisi ini menimbulkan tekanan terhadap suku bunga, inflasi, dan nilai tukar Rupiah serta potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2023 dan 2024.
Buktinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2023 tercatat 4,94 persen melambat dibandingkan kuartal sebelumnya (5,17 persen). Kondisi tersebut terjadi terutama akibat dampak menurunnya kinerja ekspor barang dan jasa.
"Untuk merespons kondisi yang terjadi saat ini, diperlukan terobosan kebijakan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional melalui intervensi pada sektor strategis yang mempunyai efek pengganda yang besar bagi perekonomian. Dalam hal ini, pemerintah memberikan dukungan fiskal untuk sektor perumahan," ujar Febrio.
Adapun, insentif fiskal yang dimaksud adalah kebijakan PPN DTP rumah tapak dan rusun untuk tahun anggaran 2024. Pemerintah memberikan dukungan berupa PPN Ditanggung Pemerintah untuk pembelian rumah tapak, baik yang digunakan sebagai tempat tinggal maupun toko atau kantor, serta rumah susun, yang berfungsi sebagai tempat hunian.
Insetif PPN DTP ini diberikan untuk rumah tapak dan susun dengan harga jual paling tinggi Rp 5 miliar. Adapun landasan insentif ini adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 120/2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) Tahun Anggaran 2023.
"Dengan kebijakan tersebut, diharapkan dapat menggairahkan sektor perumahan sehingga memberikan multiplier effect yang besar serta dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dan 2024," tegas Febrio.
[-]
-
Resmi! Beli Rumah Gratis PPN 100% Berlaku Mulai Bulan Ini(haa/haa)
Sentimen: positif (65.3%)