Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kasus: Kemacetan, stunting
Tokoh Terkait

Budi Hartono
Heru Budi Akan Pindahkan ASN Pemprov DKI ke IKN Bila Kinerjanya Buruk
Keuangan News
Jenis Media: Nasional

KNews.id – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengancam akan memindahkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang memiliki kinerja buruk ke Ibu Kota Nusantara (IKN), di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
“Jadi, Bapak kalau enggak bekerja dengan baik, sesuai dengan Undang-Undang (UU) ASN yang terbaru, Bapak saya pekerjakan ke IKN,” kata Heru Budi saat memberikan arahan dalam kegiatan Seminar Menuju Masa Depan Jakarta sebagai Kota Global di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Heru Budi yang juga merangkap sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan itu mengumpulkan 750 ASN DKI Eselon III untuk membahas masa depan Jakarta setelah tidak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara.
Menurut Heru, para ASN Pemprov DKI tak perlu gusar bila nanti dipindah ke IKN, sebab ada keuntungan yang bakal mereka dapatkan bila mau dipindah ke IKN. Salah satunya adalah kenaikan pangkat. Tapi syaratnya, mau dipindah ke IKN.
“Dua tahun Bapak balik bisa diberikan (kenaikan ) pangkat tapi Bapak pindahnya jangan ke kota besar, tadi saya kasih contoh ke IKN,” ujarnya.
Pernyataan Heru Budi itu pun lantas mengundang gelak tawa para peserta seminar. Bahkan, ia tak segan menyatakan berminat pindah tugas ke IKN. “Kalau saya masih muda, saya angkat tangan loh, kenapa? Pertama tambah pengalaman, terus pulang ke Jakarta naik pangkat,” katanya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Jakarta berencana menjadi kota global setelah Ibu Kota Negara pindah ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Sebagai kota global, Jakarta akan menjadi pusat perkembangan ekonomi nasional.
“Ya kita menuju Jakarta menjadi kota global, ada indeks-indeks yang harus jadi perhatian,” kata Heru Budi di Gedung G Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 10 April 2023.
Indeks yang diperbaiki untuk menjadi kota global itu, kata Heru, yaitu kemiskinan ekstrem, stunting dan kemacetan, yang harus diturunkan. Sementara transportasi massal harus ditingkatkan dari segi kuantitas dan kualitasnya. (Zs/Tmp)
Sentimen: negatif (66.7%)