Sentimen
Positif (40%)
30 Nov 2023 : 21.28
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Garuda Indonesia

Kab/Kota: Surabaya, Mojokerto, Solo

Kasus: pengangguran

Partai Terkait

Bela Prabowo-Gibran jika Tak Hadiri Undangan, Teddy Gusnaidi: Mereka Bukan Pengangguran!

30 Nov 2023 : 21.28 Views 40

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Bela Prabowo-Gibran jika Tak Hadiri Undangan, Teddy Gusnaidi: Mereka Bukan Pengangguran!

Prabowo dan Gibran belum tentu bisa hadir dalam satu acara.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menanggapi riuhnya cibiran saat salah satu paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tidak memenuhi undangan dialog terbuka.

Teddy Gusnaidi mengingatkan bahwa Prabowo dan Gibran memiliki kesibukan sebagai pejabat publik. Diketahui, Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan RI, sementara Gibran itu Wali Kota Solo.

“Kok Prabowo Gibran gak hadiri undangan di sini? Ya karena mereka bukan pengangguran,” tulis Teddy Gusnaidi via akun X @TeddGus, dikutip pada Rabu, 29 November 2023.

Ade Armando: Kegemoyan Prabowo Cuma Gimik, Bukan Inti Kampanye

Eks Dewan Pakar PKPI itu juga mengungkapkan alasan Prabowo dan Gibran belum tentu bisa hadir dalam satu acara.

“Karena undangan mereka lebih banyak dibandingkan dengan calon yang lain, sehingga harus berbagi tempat. Itu aja sih,” pungkas Teddy Gusnaidi.

Seperti diketahui, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, pada Jumat (24/11) lalu, menghadiri acara ‘Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa’ di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Namun, dalam kesempatan itu, Prabowo tidak didampingi oleh Gibran. Ketidakhadiran Gibran yang juga diundang dalam acara tersebut menyulut kritik dari berbagai pihak.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menjelaskan Prabowo dan Gibran pada hari itu berbagi tugas.

Jika Prabowo menghadiri dialog Muhammadiyah, maka Gibran memenuhi undangan PP Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur.

“NU dan Muhammadiyah adalah komponen penting dalam lanskap Islam rahmatan lil alamin di Indonesia sehingga tidak mungkin dinafikan satu sama lain," terang Nusron.

Kecurangan Pemilu Masif, Pengamat: Kemunduran Kualitas Demokrasi di Indonesia

Sentimen: positif (40%)