Sentimen
Positif (99%)
30 Nov 2023 : 18.14
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Hyundai

Kab/Kota: Batang, Purbalingga

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama Bilateral RI-Korsel

1 Des 2023 : 01.14 Views 1

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama Bilateral RI-Korsel
Jakarta -

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Indonesia Korea Network serta Penasihat Kebijakan Ekonomi Provinsi Gyeongsangbuk Do Korea, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan perlunya menjaga kondusifitas bangsa meski Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024. Hal ini bertujuan untuk tidak memberikan kekhawatiran pada para investor, termasuk dari Korea.

Hal ini terlebih memasuki perjalanan 50 tahun hubungan diplomatik Korea-Indonesia, terdapat banyak peluang kerja sama yang dapat ditingkatkan di berbagai sektor, terutama di sektor otomotif. Indonesia, sebagai produsen nikel terbesar di dunia, memiliki peran kunci dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik, yang saat ini menjadi tren global. Selama periode 2019-2023, investasi Korea di Indonesia, terutama di industri otomotif di luar sektor minyak, gas, dan keuangan, mencapai sekitar 20 persen dari total investasi.

"Diperlihatkan oleh konsorsium Hyundai yang menjalin kerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi sekitar US$ 1,1 miliar. Serta pembangunan pabrik baterai mobil listrik konsorsium LG Energy Solution senilai US$ 9,8 miliar di kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (30/11/2023).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada juga kerja sama PT Tae Hang Indonesia sebagai bagian dari Taehwa Enterprise Co Ltd Korea dengan PT BDER Ventures Indonesia, untuk mengembangkan, memproduksi, dan menjual sepeda motor listrik produksi Indonesia, E-MOA (Elektrik Motor Aku)," imbuh Bamsoet dalam Forum Kerjasama Ekonomi Korea Indonesia, Together for The Future K-Wave and I-Wave, diselenggarakan Herald Media Group Korea, dalam rangka Memperingati 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea Indonesia, di Jakarta.

Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan kerja sama Korea-Indonesia juga bisa dikembangkan di sektor pendidikan, antara lain melalui pertukaran pelajar, penelitian, serta pengembangan riset dan teknologi. Sebagaimana telah dilakukan oleh Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) dengan berbagai kampus di Korea seperti Yeungnam University dan Keimyung University.

Kerja sama bilateral Korea-Indonesia, lanjut Bamsoet, juga dapat dioptimalkan pada sektor privat dan bisnis, utamanya pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi pilar pokok perekonomian di Indonesia. UMKM mampu memberikan kontribusi sebesar 61,9 persen terhadap produk domestik bruto, serta serapan tenaga kerja sekitar 97 persen dari total tenaga kerja.

"Indonesia juga dapat belajar dari Korea yang telah sukses mengangkat budaya pop Korea ke level yang lebih tinggi, yang dikolaborasikan dengan industri ekonomi kreatif, sebagai komoditas yang sukses menjadi fenomena global," jelas Bamsoet.

Terkait hal tersebut, Bamsoet optimis dengan prospek kerja sama bilateral antara Korea dan Indonesia. Mengingat di tengah kelesuan perekonomian global, Indonesia tetap konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, dengan proyeksi pertumbuhan pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen.

"Terlebih dengan diberlakukannya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement), yang di Indonesia juga telah disahkan menjadi UU No.25/22, diharapkan arus perdagangan dan investasi antar Indonesia dengan Korea dapat terus ditingkatkan," pungkas Bamsoet.

Sebagai informasi, turut hadir dalam acara tersebut antara lain Duta Besar Korea untuk Indonesia Lee Sang Duck, CEO Korea Herald CHOI Jin-young, Chairman of Herald Media Group and Daewoo JUNG Won-ju, dan Ketua Komunitas Korea-Indonesia Park Jae Hwan.

Hadir pula Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan RI Jenderal (purn) Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono, Plh Ketua Umum KADIN Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua APINDO Shinta Kamdani Widjaja, dan Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen.

(akd/ega)

Sentimen: positif (99.9%)