PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora, Mahfuz Siddiq merespons tudingan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman soal istilah gemoy yang melekat pada calon presiden (capres) Prabowo Subianto hanyalah gimik politik belaka.

Mahfuz menjelaskan bahwa istilah gemoy yang disematkan pada Prabowo muncul secara organik dari netizen, bukan dari Prabowo maupun tim kampanye.

"Jadi gemoy itu bukan ide Pak Prabowo, juga bukan dari TKN. Itu dari netizen," kata Mahfuz dalam keterangannya pada Selasa, 28 November 2023.

Baca Juga: Megawati Sindir Pemimpin Haus Kekuasaan, TKN Prabowo-Gibran: Itu Nasihat

Dia lantas berbalik menyebut PKS yang justru kerap melakukan gimik politik dalam setiap Pemilu.

"Saya menduga PKS ini sepertinya lupa ingatan kalau mengkritik Pak Prabowo. Padahal di setiap Pemilu PKS lah yang sering main gimik," ujarnya.

Mahfuz menyinggung soal janji PKS pada Pemilu 2019 silam. Kala itu, PKS menawarkan program SIM berlaku seumur hidup dan bebas pajak kendaraan bermotor.

Menurutnya, janji-janji itu merupakan gimik agar PKS bisa meraup suara yang lebih banyak.

"Mana buktinya? Kan enggak ada sampai sekarang. Itu berarti SIM seumur hidup itu gimik saja dalam kampanye," ujar Mahfuz.

"Kalau soal gimik, PKS itu ahlinya, bukan Prabowo," sambungnya.

Belakangan, istilah gemoy kerap disematkan kepada Prabowo Subianto. Kata gemoy sendiri merupakan bahasa gaul yang berarti gemas.

Netizen menyebut Prabowo sebagai sosok yang gemoy karena Ketua Umum Partai Gerindra itu kerap berjoget dan bertingkah menggemaskan.

Menanggapi itu, Prabowo mengaku kebingungan dalam merespons sebutan gemoy yang ramai disematkan kepadanya.

"Gimana saya harus jawab ya, saya sendiri enggak ngerti apa itu gemoy-gemoy," ujarnya saat menghadiri Dialog Terbuka di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Jumat, 24 November 2023.***