Sentimen
Positif (96%)
29 Nov 2023 : 13.59
Tokoh Terkait

Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Sebut Sejumlah Wilayah Alami Hujan di Atas Normal

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

29 Nov 2023 : 13.59
Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Sebut Sejumlah Wilayah Alami Hujan di Atas Normal

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Hampir seluruh wilayah di Indonesia memasuki musim hujan periode 2023-2024. Sebanyak 69 Zona Musim (ZOM) diperkirakan mengalami hujan di atas normal.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menjelaskan, awal musim hujan di Indonesia memang tidak terjadi secara bersamaan.

Hingga akhir Agustus 2023, beberapa ZOM sudah memasuki musim hujan. Yaitu, meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.

Kemudian pada September-November, jumlah ZOM yang memasuki musim hujan pun semakin bertambah. Mulai dari Sulawesi Selatan, Jambi, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian besar Kalimantan Timur, sebagian besar Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.

Sementara, pada awal Desember, wilayah Jawa Timur bagian utara, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT. sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan Maluku akan mengikuti wilayah-wilayah lainnya.

”Awal Musim Hujan 2023-2024 umumnya pada bulan Oktober - Desember 2023 di 477 ZOM,” ujarnya, kemarin, 28 November.

Pada musim hujan tahun ini, Fenomena EI Nino diprediksi berlangsung hingga Februari 2024. Namun sifatnya moderat.

Sifat hujan pada periode 2023/2024 diprakirakan normal di sebagian besar wilayah. Diperkirakan ada 566 ZOM (80,97 persen) yang hujannya bersifat normal.

Kemudian, 69 ZOM (9,9 persen) di atas normal dan 64 ZOM (9,16 persen) di bawah normal.

Wilayah yang mengalami hujan di atas normal ini antara lain meliputi Aceh bagian selatan, Sumatera Utara bagian utara, Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian Utara, Bengkulu bagian utara, Sumatera Selatan bagian barat, Banten bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, dan Sulawesi Tenggara bagian selatan.

Sementara, wilayah yang mengalami hujan di bawah normal di antaranya, sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian sebagian kecil Banten, kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, sebagian NTT, Sulawesi Tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian barat

”Puncak Musim Hujan sendiri diperkirakan pada Januari-Februari 2024di 385 ZOM,” ungkapnya.

Selain itu, dalam perkembangan kondisi cuaca dan iklim, BMKG turut memonitor adanya adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan.

Terdeteksi pula gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur. Fenomena ini diperkirakan bahal terjadi hingga periode akhir Dasarian III November 2023.
Lalu, terjadi penguatan monsun Asia yang terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).

Munculnya Bibit Siklon Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatera dan Selat Karimata juga telah memicu pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin.

Memiliki kecepatan angin maksimum hingga 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara mencapai 1006 hPa, bibit siklon ini diketahui bergerak ke arah Barat.

”Kemudian ada anomali positif suhu muka laut di wilayah Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi hingga 3 derajat Celcius yang menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan,” paparnya.

Tak hanya risiko hujan lebat, beberapa wilayah juga diprediksi mengalami peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum akibat adanya fenomena fase Bulan Perigee (Jarak terdekat dengan Bumi).

Sementara di Sulsel, BPBD mencabut status tanggap darurat kekeringan. Kini beralih ke musim hujan. Potensi bencana hidrometeorologi kemunginan besar akan terjadi.

"Kita sudah ada namanya kajian peta bencana. Jadi kita memiliki peta bencana," ujar Amson Padolo kepala BPBD Sulsel, kemarin. (jp/dir)

Sentimen: positif (96.2%)