Realisasikan Indonesia Emas 2045 jika guru belum sejahtera?
Alinea.id Jenis Media: News
Hari Guru Nasional (HGN) 2023 jatuh hari ini (25/11). Di tengah keramaian hari guru pada tahun ini, ternyata masih banyak persoalan yang dihadapi para guru yang belum bisa diselesaikan. Di antaranya adalah masa depan guru. Ini setelah pemerintah mengurangi penerimaan CPNS guru. Pemerintah lebih banyak mengangkat Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru.
Sebagai perbandingan, pemerintah menetapkan sebanyak 572.496 formasi untuk pendaftaran CPNS dan PPPK 2023 secar keseluruhan. Di mana, untuk pemerintah pusat sebanyak 78.862 formasi, dengan rincian: 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK. Sedangkan di pemerintah daerah sebanyak 493.634 formasi, dengan rincian: 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK tenaga kesehatan, dan 42.826 PPPK teknis. Dari keseluruhan tersebut, 80% formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan.
Selain itu, berbagai persoalan juga harus dibenahi pemerintah jika ingin serius mewujudkan Indonesia Emas 2045. Kabid Litbang Pendidikan Perhimpunan Persatuan Guru (P2G) Feriansyah, mengungkapkan ada beberapa isu utama terkait dengan guru yang harus diselesaikan pemerintah agar bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Pertama adalah kompetensi guru yang sulit tercapai karena adanya birokrasi yang panjang. Kedua adalah persoalan rekrutmen dan distribusi guru, di mana sejumlah daerah khususnya daerah tertinggal, terluar, dan terdepan masih kekurangan guru. Ketiga, kesejahteraan, hal itu dibuktikan dengan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebutkan sebanyak 42% korban dari pinjaman online ilegal adalah guru. Keempat, tata kelola guru oleh pemerintah, di mana masih banyak guru yang memegang jabatan struktural di dinas. Sedangkan kelima adalah perlunya pembentukan Komisi Nasional Perlindungan Guru.
"Guru adalah ruhnya pendidikan. Bagaimana mereka mau mengajarkan Merdeka Belajar kalau mereka masih merasakan berbagai persoalan? Kondisi guru tidak sedang baik-baik saja. Dengan kondisi itu, bagaimana kita bisa memanfaatkan bonus demografi?' tanya dia saat dihubungi Alinea.id, Sabtu (25/11).
Untuk mewujudkannya, membutuhkan berbagai persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari. Kalau bisa dibilang, mulai dari sekarang. Pemerintah sendiri telah merilis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045. Di antaranya dengan mencetak sumber daya manusia Indonesia yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter.
Dengan kondisi dunia pendidikan seperti sekarang, pengamat pendidikan Darmaningtyas menghawatirkan kalau Indonesia tidak bakal maksimal mempersiapkan Indonesia Emas 2045. Pasalnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar pelaksaan visi Indonesia Emas bisa maksimal. Misalkan saja, pemerintah belum bisa mensejahterahkan guru. Padahal, guru memiliki peranan signifikan untuk mendidik anak bangsa agar menjadi sumber daya manusia berkualitas.
"PNS guru banyak yang pensiun. Pemerintah menggantinya dengan mengangkat guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kalau seperti ini, bakal memengaruhi kualitas guru. Jadinya bakal mempersulit merealisasikan target Indoesia Emas 2025," kata dia saat dihubungi Alinea.id, Sabtu (25/11).
Sentimen: positif (99.9%)